Baca Juga: Orang Tuanya Tajir Melintir, 6 Anak Artis ini Punya Kamar Super Mewah Meskipun Usianya Masih Balita
"Waktu itu saya masih madrasah. Saya bawa obor malam-malam, dan pasarnya jauh,"
"Saat itu juga kebetulan hanya garam yang bisa dijual,"
"Ibu sempat bilang, nak kamu duduk di sini ya, ini garam kamu. Ibu duduk di situ ya nak, sambil melihat kamu. Takutnya nanti kamu kenapa-kenapa sama orang,"
"Itu yang saya gak pernah bisa lupa," ungkapnya.
"Saya habis jualan garam itu, kalau udah selesai laku duluan sama ibu dibelikan lontong yang dicampur sama tauge. Saya disuruh makan duluan," imbuhnya.
Baca Juga: Atasi Efek Jahat Daging Kambing dengan Mengonsumsi 5 Makanan dan Minuman ini
Merantau jauh dari keluarga, Merry tak pernah lupa pesan ibunya.
"Ibu cuma bilang, misal merantau jauh dari ibu jangan aneh-aneh, gak boleh yang nakal-nakal,"
"Kamu kan sudah ibu sekolahkan di pesantren, kamu sudah punya bekal, kamu tau mana baik dan buruk,"
"Yang buruk dijauhi, yang baik ya dilakukan supaya kamu jadi orang sukses," ungkap Merry menirukan kata-kata ibunya.
Baca Juga: Bertugas Membersihkan Kura-kura, Kisah ART ini Viral karena Dapat Gaji Fantastis Hingga Rp36 Juta!
Meskipun tinggal jauh dari sang ibu, Merry selalu berusaha menyempatkan waktunya untuk menjalin komunikasi.
Minimal ia akan menghubungi sang ibu sehari sekali, kadang dipagi hari atau malam lepas maghrib.
(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Grid.ID dengan judul Sambil Bercucur Air Mata, Merry Ungkap Kenangan Pahit Saat Jual Garam Bersama Sang Ibu
Source | : | YouTube,Grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |