“Port Moresby is one of the most dangerous capital city in the world,” demikian komentar resepsionis hotel berwajah Asia Tenggara.
Gadis manis ini ternyata berasal dari Filipina.
Baca Juga: Mobilnya Ditabrak Driver Ojol, Asisten Pribadi Olla Ramlan Ungkap Perlakuan Sang Artis
“I am not familiar with the city because I am not from here,” terang dia, ketika saya minta saran tentang tempat-tempat yang wajib dikunjungi.
Jadi, meski gadis ini sudah enam bulan bekerja, selama itu pula dia cuma hidup di antara hotel dan di asrama karyawan saja.
Alasannya, karena di luar tidak aman!
Memang, tingkat pengangguran yang sangat tinggi (konon mencapai sekitar 60%) dan maraknya penggunaan narkoba ikut memperburuk suasana keamanan Port Moresby.
Kota-kota lain dan kawasan pesisir di PNG seperti Lae, Wewak, New Britain, dan Pulau Manus, situasinya juga mirip, namun tidak separah kota ini.
Baca Juga: Ketahui Tips Memilih Popok untuk Bayi Baru Lahir, yang Bagus Nggak Selalu Mahal!
Gangster Punya klub rugby
“Nama saya Rajalinggam,” begitu seorang pria setengah baya memperkenalkan diri.
Dengan kendaraan putihnya, dia siap mengantar kami ke tempat “meeting” di kawasaan Jackson International Airport.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |