Baca Juga: KOMPAS Travel Fair Resmi Dibuka, Sajikan Destinasi Wisata dengan Harga Menarik!
Wahidin menerangkan, imbauan ini bukan berarti ada niatan untuk menutup objek wisata itu, melainkan hanya untuk mengurangi jumlah pengunjung.
"Kami minta dikurangi agar masyarakat berpikir ulang untuk datang hingga tiga, empat bulan lah."
"Saya tidak katakan ditutup karena itu fenomena alam, silahkan saja datang, saya cuma menghimbau jangan sekarang," kata Wahidin.
Baca Juga: Kecantikannya Bikin Salah Fokus, Mahasiswi yang Ikut Aksi Demo Kecewa
Lebih lanjut, sejumlah fasilitas memang diketahui sedang dibangun, seperti masjid, toilet, dan tempat parkir.
Sementara itu, akibat membludaknya wisatawan, justru pengunjung tidak bisa melihat fenomena alam ini karena kejebak macet.
"Saya tiba di Citorek sebelum pukul 07.00 WIB, tapi lima kilometer menuju ke puncak terjebak macet, hingga dua jam cuma gerak 500 meter, akhirnya pilih putar balik saja," ujar Dadan salah satu wisatwan dari Bogor.
Baca Juga: Bagikan 3000 Nasi Kotak untuk Pendemo, Begini Reaksi Awkarin Saat Dibilang Pencitraan
Padahal Dadan dan keluarga sudah berangkat dari Bogor sejak pukul 04.00 WIB hanya untuk melihat keindahan fenomena lautan awan tersebut.
(*)
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |