Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - "Chad, aku tidak kuat, kamu adalah hidup kami."
"Anda adalah orang yang mengajariku untuk menjadi seorang ibu dan teman."
Begitulah luapan rasa sedih seorang ibu dari bocah lelaki berusia 16 tahun yang menjadi korban kecelakaan bus di Bayan Lepas, Penang, Malaysia, Jumat (9/11/2019) malam.
Ibu korban mengunggah luapan kesedihan tersebut melalui akun Facebook pribadinya.
Perempuan bernama Siti itu masih merasa sangat kehilangan putera sulungnya yang tewas dalam kecelakaan bus kemarin malam.
Siti masih mengingat bagaimana ia sering memanggil anak tercintanya yang bernama Hafiz dengan julukan Chaq.
Baca Juga: Cekcok Saat Beli Pulsa, Suami Tusuk Istri 7 kali hingga Tewas, Darah Berceceran di Lantai Rumah
Namun sekarang, ia sudah tidak bisa memanggil anak kesayangannya dengan sebutan itu lagi.
Mau tak mau, Siti harus menerima kenyataan bahwa anaknya sudah tak lagi di sisinya.
"Terima kasih telah menjadi putera yang luar biasa."
"Bahkan ketika kamu lelah, kamu masih akan melakukan apa yang aku suruh."
"Sekarang istirahatlah sayangku. Tunggu aku dan ayahmu."
"Saudara-saudarimu juga akan ada di sana," ujarnya dikutip Grid.ID dari World of Buzz, Sabtu (9/11/2019).
Puteranya telah dimakamkan di Tanah Perkuburan Masjid Al-Mustaghfirin Islam, Sungai Tiram, Bayan Lepas pada hari ini, Sabtu (9/11/2019).
Sambil menangis, Siti mengaku sempat tidak percaya ketika dia pertama kali diberitahu tentang kematian tragis puteranya.
"Dia masih sekolah tetapi dia tidak pernah diam di rumah sejak awal."
"Dia akan mengerjakan segala macam pekerjaan paruh waktu demi menabung untuk masa depannya dan keluarganya."
"Meski begitu, dia selalu mengatakan kepada kami bahwa dia tidak ingin menyusahkan ayahnya dan aku."
"Jadi untuk semua yang dia dapatkan, dia menghasilkan sendiri," kata ibu tujuh anak itu kepada Harian Metro.
Ayah Hafiz yang masih berduka juga mengatakan hal serupa.
Meskipun puteranya memiliki karakter pendiam, ia selalu mandiri dan sangat peduli pada keluarganya.
“Dia anak yang sangat baik. Tidak sekali pun dia membebani ibunya dan aku."
"Kami adalah keluarga yang sangat dekat," kata ayah Hafiz.
Kendati Hafiz kini sudah kembali ke sisi-Nya, kedua orang tuanya tetap bersyukur telah memiliki seorang putera seperti ia.
"Kami menerima ini sebagai kehendak Allah. Kami diberkati dengan Chaq untuk waktu yang singkat, 16 tahun dan lima bulan," lanjut ayahnya.
Kemarin malam sekitar pukul 18.30 sore waktu Malaysia, anak bernama lengkap Muhammad Saifullah Muhammad Hafiz itu tewas di lokasi kejadian.
Ia ditabrak seorang sopir bus yang kehilangan kendali atas kendaraannya.
Bus tersebut juga menabrak mobil Suzuki Swift yang membawa seorang ibu dan dua anaknya di kawasan Persiaran Kelicap.
Sejak kejadian itu, polisi telah menahan pengemudi bus berusia 49 tahun.
Baca Juga: Hilang Selama 17 Hari, PNS Kementerian PU Ditemukan Tewas Dicor, Pelaku adalah Teman Dekat Korban!
Pengemudi bus terbukti bersalah mengendarai tanpa SIM dan di bawah pengaruh shabu selama insiden itu.
Lebih jauh, kasus ini masih dalam penyelidikan berdasarkan Pasal 41 (1) UU Transportasi Jalan 1987 karena menyebabkan kematian dengan mengemudi sembarangan.
(*)
Source | : | World of Buzz |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Deshinta Nindya A |