Cara mengembalikannya itu adalah dengan memberikan upah (disebut laba) dengan upacara sesajen disebut Caru.
Dalam tingkatan tinggi sehingga sesajennya disebut 'Tawur agung'..
(BACA: Jawaban Umi Pipik Soal Istri Sunu yang Kabur dari Rumah Karena Tak Mau Dimadu!)
Dengan diberikannya upah itu maka 'kala' itu tidak mengganggu kehidupan duniawi..
Setelah kedamaian duniawi itu terjadi maka besoknya adalah waktu dan momentum umat manusia untuk berkontemplasi dan berintrospeksi diri dengan mengevaluasi diri terhadap hari-hari yang lalu.
Kemudian menyiapkan upaya kehidupan kedepan yang lebih baik, karena mirip waktu berkontemplasi itu bisa dilakukan pada saat dan suasana yang sepi, sunyi, hening dan tanpa aktivitas maka harinya itu disebut dengan nyepi.
Nyepi berasal dari kata sepi sehingga pada saat itu umat hindu melaksanakan catur (4) berata.
Catur berata yaitu 4 hal nggak boleh dilakukan: tidak boleh bepergian, tidak boleh beraktivitas (bekerja), tidak boleh menggunakan hal-hal yang berkaitan dengan api/energi listrik, tidak boleh melakukan hal yang bersifat bersenang-senang/hiburan.
(BACA: Ely Sugigi Ungkap Sosok Lucinta Luna Zaman Dulu)
SELAMAT HARI RAYA NYEPI, sekali lagi untuk sahabat saya yang beragama Hindu.
Mari kita buang 'kala' dari dalam diri kita, agar hidup kita kembali suci, selalu diliputi oleh kedamaian dan kebahagiaan ..
(emoji love)K #Baliku," tulis @kalinaocktaranny dalam keterangan unggahannya seperti dikutip Grid.ID, Sabtu (17/3/2018).
(*)
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |