Mantan CEO Gojek ini pun menegaskan sekali lagi bahwa bahasa yang tepat bukanlah menghapus melainkan mengganti sistem UN saja.
Program Nadiem ini pun mendapat sejumlah dukungan dari beberapa pihak, terutama dari KPAI dan praktisi.
Ya, dari kacamata KPAI, UN hanya menjadi beban bagi para siswa, guru dan juga keluarga mereka.
Komisioner KPAI Retno Listyarti mengungkapkan bahwa pihak KPAI telah berjuang untuk menghapuskan UN selama lebih dari satu dekade.
Hal itu disampaikan Retno saat berbincang di acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (18/12/2019) kemarin.
"Pada tahun 2005, UN menjadi penentu kelulusan, waktu itu saya bertemu dengan 58 anak yang tidak lulus gara-gara nilainya tidak memenuhi standar yakni 4.
"Saat itu negara kebutulan menyediakan sarana bernama citizen law suits, yang merupakan sarana untuk menggugat kebijakan pemerintah yang tidak adil.
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |