Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan keduanya bahkan menggunakan berbagai simbol, dan ideologi palsu untuk menarik korbannya.
"Dengan simbol-simbol kerajaan, tawarkan harapan dengan ideologi, kehidupan akan berubah. Semua simbol itu palsu," katanya.
Karena dianggap telah meresahkan, polisi langsung bertindak tegas menangkap pelaku untuk mencegah terjadinya korban lebih banyak.
Sementara itu, melansir dari Tribun Jateng saat berusaha untuk meyakinkan korbannya Totok dan Fanni sampai nekat memasang berbagai atribut untuk lebih meyakinkan.
Salah satunya prasasti berbentuk batu yang dihiasi ukiran naga dan sperma yang dipasang di keraton.
Pada batu itu juga terdapat ukiran simbol siang atau malam, hitam atau putih, atau juga sperma yang melambangkan kehidupan.
Ada pula gambar simbol dua macam sebagai simbol penjaga serta ukiran empat penjuru mata angin, dan logo kerajaan Majapahit.
Pada bagian bawah batu ada gambar baruna naga yang artinya lautan.
Source | : | Tribun Jateng,Kompas |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Siti Maesaroh |