Keberadaan batu tersebut pun sempat meresahkan anak-anak yang tinggal di sekitaran daerah tersebut.
Sumarni salah satu warga mengaku di dekat batu tersebut terdapat dupa dan berbagai macam sesaji.
Bahkan anak-anak yang melihatnya akan langsung dibuat ngeri ketakutan.
"Otomatis anak-anak kecil yang pada melihat merasa ngeri saat itu, bahkan membuat anak-anak malam harinya yang biasanya berangkat mengaji merasa takut dan tidak mengaji," katanya.
Batu tersebut bahkan dibalut dengan kain mori atau kafan yang menambah unsur mistis.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, batu prasasti tersebut ternyata dibuat dan diukir oleh seorang empu bernama Wijoyo Guno.
Tak cuma itu, terungkap pula sebelum ikut menjadi punggawa atau anggota Keraton Agung Sejagat ia memang berprofesi sebagai tukang relief yang membuat pahatan.
"Saya kerja serabutan, tapi kanjeng Sinuhun yang meminta saya membuatkan ukiran ini sehingga saya membuat, soal design berasal dari Sinuhun itu sendiri," ungkapnya.
(*)
Source | : | Tribun Jateng,Kompas |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Siti Maesaroh |