Laporan Wartawan Grid.ID, Arif Budhi Suryanto
Grid.ID - Runtuhnya kos-kosan 3 laintai di RT RT 03/RW 07 Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Sabtu (8/2/2020) membawa cerita yang mendalam dari para korban.
Salah satunya adalah Maulana yang rumahnya menjadi satu dari 10 bangunan yang terdampak akibat robohnya kos-kosan tersebut.
Diceritakan Maulana, saat itu dirinya masih terlelap tidur di dalam rumah sehingga tidak sempat menyelamatkan diri.
Baca Juga: Roboh Siang Tadi, Begini Kondisi Lantai 1 Gedung Bursa Efek Indonesia Paska Ambrol
"Saya itu dibangunkan tetangga enggak dengar, posisi saya masih di dalam rumah," kata Maulana seperti yang dilansir Grid.ID dari Tribun Jakarta.
Lokasi rumah Maulana yang tepat berada di bawah kos-kosan milik Abdullah tersebut langsung terkena reruntuhan bangunan.
Beruntung, Maulana dan keluarga berhasil selamat berkat springbed yang jatuh lebih dulu sebelum reruntuhan itu.
"Alhamdulillahnya, yang menyelamatkan saya itu spring bed saya,"
"Jadi batu, kaso, bangunan yang roboh itu menimpa springbed," terang Maulana.
Di saat bersamaan, Mualana langsung memeluk istri dan anaknya yang masih tertidur.
Diduga Karena Toren Air
Pemilik kos-kosan tiga lantai, Abdullah, mengatakan ambruknya bangunan itu diduga berasal dari toren air yang ada di lantai 3.
"Ini ambruknya dari lantai tiga. Di sana ada toren. Mungkin bangunan enggak kuat menahan beban toren," ungkap Abdullah, seperti yang dilansir Grid.ID dari Kompas.com.
Sementara itu berdasarkan penuturan salah seorang saksi, Desi Setyawati, sejak semalam sebenarnya sudah ada tanda-tanda bangunan 3 lantai itu akan roboh.
Hal ini terlihat dari banyaknya serpihan batu yang jatuh akibat dari derasnya hujan yang mengguyur semalaman.
"Curah hujannya semalam deras sekali sehingga kemungkinan fondasinya tergerus dengan air," lanjut warga yang tinggal berseberangan dengan kos-kosan itu.
Bangunan kos-kosan terebut merobohan setiaknya 10 rumah yang ada di sekelilingnya.
Baca Juga: Panggung Pernikahan Roboh, Pengantin Wanita Syok Nyemplung ke Sungai
Tiga rumah di belakang kos-kosan tersebut paling parah karena tertimpa reruntuhan sampai area bermain Taman Kanak-kanak Nurul Badar.
Lurah Pela Mampang, Yunaenah, menambahkan, sejumlah petugas kepolisian, Satpol PP, Damkar, dan pihak kelurahan diterjunkan untuk membantu proses evakuasi puing-puing bangunan agar berjalan dengan baik.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Deshinta Nindya A |