Mereka kemudian diuji pada ukuran standar pemikiran konvergen dan divergen, memori kerja dan suasana hati.
Selain hasil kreativitas, kafein tidak secara signifikan memengaruhi memori kerja, tetapi subjek uji yang mengonsumsinya melaporkan rasa kurang sedih.
200 mg meningkatkan pemecahan masalah secara signifikan.
Hal tersebut tidak berpengaruh pada pemikiran kreatif, namun itu juga tidak membuatnya lebih buruk.
(*)
Source | : | timesofindia |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |