Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Kehidupan seks bebas ternyata memiliki dampak yang cukup rumit untuk sistem reproduksi.
Ada beberapa risiko yang harus diketahui ketika berani melakukan seks bebas atau seks sebelum menikah atau melakukan seks dengan gonta-ganti pasangan.
Resiko berbahaya jika seks dilakukan di usia muda atau kurang dari 19 tahun.
Melalui saluran YouTube, dr. Clarin Hayes menjelaskan di usia muda, oragna serviks belum siap bersentuhan dengan penis.
"Mulut rahim belum benar-benar matang, atau belum siap untuk melakukan hubungan seksual, istilahnya belum kuat," kata dr. Clarin Hayes di YouTube, Minggu (11/10/2020).
Selanjutnya, adalah risiko berhubungan seksual, dalam hal ini adalah tertular Human Papilloma Virus (HPV).
dr. Clarin menjelaskan, setiap berhubungan seks memang memiliki risiko, meskipun dengan pasangan resmi, apalagi seks bebas, tentu saja, risiko tertular HPV sangat besar.
"Itu sebabnya vaksin HPV itu dilakukan sebelum seseorang berhubungan seksual," katanya.
Saat berhubungan seks, epitel mukosa sekviks menjadi tidak utuh lagi, dan terdapat mikrolesi atau luka.
Nah luka ini memiliki ukuran yang cukup untuk dilalui HPV.
"Nanti ada bolong-bolong kecil, yang memungkinkan virus masuk dan nempel di dalamnya. Apalagi servik remaja belum matang waktu wanita usia 21 tahun ke atas," lanjutnya.
Risiko selanjutnya adalah kesuburan wanita.
Risiko mandul sangat terbuka ketika seseorang mengalami infeksi menular seksual.
Ciri pertamanya adalah keputihan tidak wajar.
"Namanya infeksi, ada radang dong. Intinya kalau tidak diobati, reaksi tubuh yang hebat akan membentuk perlengketan," lanjutnya.
Baca Juga: Salut! Uya Kuya Terbuka Bicarakan tentang Narkoba dan Seks Bebas pada 2 Anaknya
"Saluran yang harusnya jadi jalan sel telur ketika dibuahi, lengket jadi ngga bisa dilalui telur," lanjutnya.
Stop seks bebas ya, ladies!
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Menda Clara Florencia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |