Grid.ID – Apple kecolongan usai adanya aplikasi ponografi yang terpasang dalam perangkatnya.
Pihak Apple menyayangkan perangkatnya bisa dimasuki aplikasi pornografi.
Sejak pertama kali membuka App Store di iPhone tahun 2008, Apple telah mengendalikan aplikasi apa saja yang dapat diunduh ke perangkatnya.
Dikutip dari USA Today, CEO Apple kala itu, Steve Job mengatakan bahwa mencegah pornografi di iPhone merupakan tanggung jawab moral Apple dan salah satu motivasi utama perusahaan untuk bertindak sebagai gatekeeper.
Di Uni Eropa, status gatekeeper Apple berubah karena penerapan Digital Markets Act (DMA) tahun 2022.
Peraturan itu membuka izin bagi toko aplikasi alternatif untuk bisa terpasang dalam perangkat Apple.
Salah satu toko aplikasi alternatif di Uni Eropa adalah AltStore mulai mendistribusikan aplikasi bernama Hot Tub.
Aplikasi ini di-branding sebagai "cara yang pribadi, aman, dan elegan untuk menelusuri konten dewasa."
Dalam sebuah pernyataan, Apple mengatakan bahwa pihaknya, "sangat prihatin dengan risiko keamanan yang ditimbulkan oleh aplikasi dewasa jenis ini bagi pengguna UE, khususnya anak-anak. Aplikasi ini dan aplikasi lain yang sejenis akan merusak kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap ekosistem kami."
Masuknya aplikasi pornografi di perangkat Apple pun menuai kontroversi.
Baik pihak Apple maupun AltStore memiliki dalih masing-masing untuk membela diri.
AltStore mengatakan Hot Tub telah disahkan oleh Apple dan dalam sebuah posting di X menggambarkan langkah tersebut sebagai menjadikan aplikasi tersebut "aplikasi porno pertama di dunia yang disetujui Apple," yang menimbulkan kemarahan Apple.
"Bertentangan dengan pernyataan palsu yang dibuat oleh pengembang marketplace, kami tentu saja tidak menyetujui aplikasi ini dan tidak akan pernah menawarkannya di App Store kami," kata Apple dalam sebuah pernyataan.
"Yang sebenarnya adalah bahwa kami diharuskan oleh Komisi Eropa untuk mengizinkannya didistribusikan."
AltStore mengatakan komentar pada X mengacu pada keputusan notaris Apple, dan Hot Tub mengarahkan pertanyaan pers ke AltStore.
Dalam sebuah posting pada X, Kepala Eksekutif Epic Games Tim Sweeney mengatakan perusahaannya telah mendukung undang-undang seperti DMA karena "ketika Apple diizinkan menjadi penjaga gerbang aplikasi dan toko pesaing, mereka menyalahgunakan kekuasaan itu untuk merugikan persaingan."
Ia menambahkan bahwa toko aplikasi Epic sendiri di UE, yang diluncurkan tahun lalu, tidak menyediakan aplikasi Hot Tub dan tidak pernah menyediakan aplikasi porno.
(*)
Source | : | USA Today |
Penulis | : | Winda Lola Pramuditta |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |