1. Niat ikhlas: Membaca Al-Quran harus dilakukan dengan niat yang tulus semata-mata karena Allah.
2. Membersihkan mulut: Disunnahkan untuk membersihkan mulut sebelum membaca Al-Quran, misalnya dengan siwak.
Baca Juga: Bolehkah Wanita I'tikaf di Masjid Selama 10 Malam Terakhir Ramadan 2025?
3. Dalam keadaan suci: Sebaiknya membaca Al-Quran dalam keadaan berwudhu meskipun tidak wajib jika membacanya dari ponsel.
4. Di tempat yang suci: Sebaiknya membaca Al-Quran di tempat yang bersih dan nyaman.
5. Menghadap kiblat: Disunnahkan menghadap kiblat untuk mendapatkan kekhusyukan lebih.
6. Membaca dengan Isti'adzah dan Basmalah: Dianjurkan untuk memulai dengan isti’adzah dan basmalah sebelum membaca Al-Quran.
Selain bagi pembaca, adab juga berlaku bagi mereka yang mendengarkan bacaan Al-Quran. Dalam kitab Al-Itqan fi Ulumil Quran, Imam as-Suyuthi menegaskan pentingnya mendengarkan Al-Quran dengan khusyuk dan tidak membuat kegaduhan saat dibacakan. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam QS. Al-A’raf ayat 204:
"Jika dibacakan Al-Quran, dengarkanlah (dengan saksama) dan diamlah agar kamu dirahmati." (QS. Al-A’raf: 204)
Dengan berbagai pendapat ulama dan pakar tafsir, dapat disimpulkan bahwa membaca Al-Quran melalui ponsel diperbolehkan. Kemajuan teknologi justru memudahkan umat Islam untuk tetap terhubung dengan Al-Quran di mana pun dan kapan pun.
Namun, adab dalam membaca dan mendengarkan Al-Quran tetap harus dijaga. Dengan demikian, Ramadan 2025 akan menjadi momen untuk mendekatkan diri dengan Al-Quran, baik melalui mushaf fisik maupun digital.
Semoga, kita mendapatkan keberkahan di bulan penuh ampunan ini. Amiin.
(*)
Source | : | NU Online,mui.or.id,Tribunwiki |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |