Grid.ID - Di era digital saat ini, berbagai metode pembayaran semakin berkembang pesat. Salah satu tren pembayaran yang tengah populer adalah layanan PayLater.
PayLater memberikan kemudahan bagi konsumen untuk melakukan transaksi dengan cara yang fleksibel, yakni membeli barang atau jasa sekarang, dan membayar di kemudian hari.
Namun, bagaimana sebenarnya mekanisme dari layanan PayLater ini, dan apa keuntungan serta risikonya? Berikut penjelasannya.
PayLater adalah sistem pembayaran yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau layanan dan membayar di kemudian hari. Layanan ini banyak digunakan di berbagai platform e-commerce atau aplikasi keuangan digital.
Misalnya, beberapa aplikasi fintech atau dompet digital menyediakan layanan PayLater yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan pembelian tanpa harus langsung melakukan pembayaran di muka. Biasanya, pembayaran dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu, seperti 30 hari, 3 bulan, atau 6 bulan.
Paylater juga memiliki banyak keunggulan, salah satunya kemudahannya dalam melakukan transaksi tanpa harus membawa uang tunai atau kartu kredit.
Hal ini membuatnya menjadi pilihan yang praktis bagi banyak orang, terutama yang tidak memiliki kartu kredit atau terbatas dalam akses ke perbankan tradisional.
Walau memudahkan, penggunaan Paylater juga memiliki risiko tersendiri jika gagal bayar tagihan. Risiko itu bahkan berdampak pada skor BI Checking Anda.
Para GenZ dan milenial yang banyak dan sering menggunakan fitur ini wajib tahu cara menggunakan paylater yang aman.
Dilansir dari GridFame.ID, berikut cara aman gunakan paylater:
Baca Juga: Kenapa Limit Shopee Paylater Tak Naik-naik Meski Sering Digunakan? Ini Alasannya!
Source | : | GridFame.ID |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |