Padahal, Pandji paham bahwa yang dipermasalahkan publik dan rakyat adalah soal waktu dan rapat DPR yang dilakukan diam-diam di hotel, Dimana hal itu menimbulkan rasa curiga.
"Padahal permasalahannya adalah kenapa DPR rapatnya diam-diam? Di hotel Fairmont, kenapa? Kalo pembahasannya tiga pasal, apa tuh pasal 3, 27, sama 34, atau berapapun itu, ya lakukannya di gedung DPR, dong!
Supaya semua bisa lihat, wartawan bisa masuk, ada rekamannya, kita bisa tahu," beber Pandji.
"Daripada fokus pada penerobosannya, minta stafsus bapak menjelaskan hal-hal yang penting, yang ada di dalam revisi Undang-Undang TNI, seperti kenapa direvisi tersebut TNI bisa kembali berbisnis? Di saat kita tahu pas Orba (Orde Baru) itu membuat korupsi terjadi," imbuhnya.
Pandji juga menyoroti soal TNI yang bisa mengisi 16 lembaga atau kementerian sesuai kebijakan Presiden.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Dilantik Jadi Stafsus Menhan, Segini Kisaran Gajinya Per Bulan, Sampai 2 Digit?
"Kenapa dari 10 lembaga dan kementerian jadi 16 lembaga dan kementerian yang boleh diisi oleh TNI? Dan minta sekalian sama stafsus bapak untuk menjelaskan apa nasibnya dengan TNI yang tidak masuk dalam 16 lembaga tersebut, yang saat ini lagi menjabat.
Enggak ada tuh di 16, terus jadi gimana? Berhenti kah? Itu yang dijelaskan, Deddy Corbuzier jangan cuma penerobosan, itu mah gampang, ya nggak Ded?" tandas Pandji.
(*)