Grid.ID – Dulu, asuransi jiwa kerap dipandang sebagai produk yang rumit, mahal, dan hanya relevan bagi kalangan tertentu.
Namun, seiring perubahan zaman dan pola hidup masyarakat, pandangan tersebut perlahan mulai berubah. Kini, asuransi jiwa justru menjadi salah satu elemen penting dalam perencanaan keuangan modern.
Perkembangan industri asuransi jiwa tecermin dari data yang dipublikasikan oleh penyedia asuransi jiwa, Generali.
Hingga 2024, total pembayaran klaim dan manfaat asuransi jiwa di Indonesia mencapai Rp160,07 triliun dan telah disalurkan kepada lebih dari 9 juta penerima manfaat.
Tidak hanya itu, selama rentang 2021 hingga pertengahan 2023, Generali juga mencatat pertumbuhan jumlah konsumen hingga 19,7 persen.
Angka tersebut menjadi bukti bahwa asuransi jiwa tengah mengalami peningkatan minat dan adopsi. Lalu, apa saja faktor yang mendorong pertumbuhan positif ini?
1. Transformasi digital yang mendekatkan
Salah satu pendorong utamanya adalah transformasi digital. Dengan kemajuan teknologi, proses pembelian dan klaim asuransi menjadi jauh lebih mudah dan cepat.
Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperluas jangkauan layanan hingga ke masyarakat yang belum tersentuh oleh asuransi.
2. Meningkatnya kesadaran finansial generasi muda
Tren kenaikan pengguna asuransi jiwa juga turut didorong oleh partisipasi generasi muda, terutama generasi Z dan milenial.
Mereka mulai menyadari pentingnya proteksi finansial sejak dini. Tidak hanya tertarik pada aspek perlindungan, dua generasi tersebut juga mempertimbangkan nilai tambah seperti fleksibilitas produk, manfaat investasi, dan kemudahan akses melalui perangkat digital.
Penulis | : | Yasmin FE |
Editor | : | Sheila Respati |