Grid.ID – Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025). Jenazah Ray Sahetapy kini masih disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Kepergian Ray Sahetapy menyisakan duka bagi keluarganya. Dia memiliki 4 anak kandung dari pernikahannya dengan Dewi Yull.
Hilangnya figur ayah nyatanya sudah lama dirasakan oleh anak-anak Dewi Yull dan Ray Sahetapy, terutama putra tertuanya, Rama Putra Sahetapy. Rama merasakan pilunya kehilangan figur ayah sejak dia masih remaja.
Ketika itu, Ray Sahetapy bercerai dari Dewi Yull untuk menikah lagi. Imbas perceraian kedua orangtuanya ternyata membekas, menjadi trauma yang baru disadari Rama saat berumah tangga.
“Sebenernya itu tanpa kita sadar udah kita rasain pas mulai nikah, itu ternyata pas kita obrolin, kita konsultasi sama psikolog ternyata banyak trauma masa kecilku yang aku baru sadarin setelah aku menikah,” ucap Rama dikutip dari Youtube Rumpi No Secret episode 4 Agustus 2023.
“‘Oh ternyata aku punya trauma masa kecil ini’ yang ternyata itu ada karena aku bisa dibilang fatherless.”
Rama yang tak merasakan bimbingan sosok ayah pun merasa bingung ketika dia menjalani perannya di kehidupan rumah tangga. Apalagi ketika sudah dikaruniai seorang anak, Rama seringkali mempertanyakan gambaran sosok ayah yang sebenarnya.
“Aku ngga tau bisa dibilang ‘sosok ayah itu seperti apa sih’ apalagi aku menikah aku menjadi ayah dengan anak aku 2. Itu hal yang baru buat. Aku yang belum pernah lihat prakteknya, karena ayah aku meninggalkan aku pas aku SMP waktu itu,” curhat Rama dengan nada suara yang nampak tegar.
Untungnya Rama didampingi sosok istri yang pengertian, yakni Merdi. Rama dan Merdi pun memutuskan untuk mencari solusinya ke psikolog.
“Kita konsultasi ke psikolog bagaimana cara mengatasinya, udah kita harus memaafkan kita harus, sudah semua itu kita harus melihat ke depan, jangan trauma masa kecil itu kita teruskan ke bawah ke anak-anak kita. Kita harus putus di situ,” papar Rama.
Rama memilih untuk meninggalkan masa lalunya tanpa menyimpan dendam. Dia dan adik-adiknya pun sudah memaafkan keputusan ayahnya yang dulu meninggalkan mereka.
Penulis | : | Winda Lola Pramuditta |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |