Grid.ID - Berikut ini ada lima strategi jitu untuk mengakhiri kebiasaan selingkuh.
Kisah perselingkuhan, baik dalam ikatan pernikahan maupun hubungan asmara di luar pernikahan, bukan lagi hal yang asing terdengar. Berbagai artikel dan riset menunjukkan bahwa seseorang yang pernah berselingkuh memiliki kemungkinan hingga tiga kali lebih tinggi untuk mengulanginya di kemudian hari.
Melansir dari Springer Link, Salah satu penelitian yang memuat temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior pada tahun 2017. Peneliti menyimpulkan bahwa jenis kelamin ataupun status pernikahan tak banyak berpengaruh terhadap kecenderungan seseorang untuk berselingkuh.
Sekali seseorang melanggar komitmen, ada potensi besar untuk mengulanginya lagi. Nah, jika kamu merasa termasuk orang yang sulit setia dalam hubungan, mungkin beberapa langkah berikut bisa membantumu lepas dari kebiasaan tersebut.
Tips ini juga bisa kamu bagikan kepada orang terdekat yang sedang berjuang mengubah kebiasaan tidak setia.
1. Pahami Akar Masalahnya
Mengetahui alasan di balik tindakan selingkuh merupakan langkah awal yang penting. Psikolog dan ahli hubungan, Lori Beth, menjelaskan kepada Prevention bahwa penting untuk merefleksikan penyebab utama kenapa kita tergoda untuk tidak setia.
Bisa jadi karena trauma, ketakutan terhadap komitmen, keinginan membalas perlakuan pasangan, atau karena rasa bosan dan impulsivitas. Memahami alasan ini akan mempermudah dalam mengatasi dan menghentikan pola yang sama di masa mendatang.
2. Bangun Keterbukaan dengan Pasangan
Ahli hubungan Susan Winter melalui Elite Daily menyarankan untuk lebih transparan dalam hubungan, seperti saling berbagi jadwal kegiatan, lebih terbuka soal aktivitas di media sosial, dan rutin berdiskusi tentang hal-hal sehari-hari. Dengan begitu, kepercayaan bisa tumbuh dan hubungan semakin kokoh.
Namun, keterbukaan ini tetap harus atas dasar kesepakatan bersama agar tidak melanggar ruang privasi masing-masing.
Baca Juga: 6 Cara Memperbaiki Hubungan Setelah Terjadi Perselingkuhan, Ingin Tahu?
Source | : | Springer Link |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |