Grid.ID- Masa tua seharusnya menjadi fase kehidupan yang damai dan menenangkan. Namun bagi sebagian orang, usia senja justru berubah menjadi labirin kecemasan karena bayang-bayang utang dan ancaman dari debt collector.
Tak ingin menikmati hari tua dalam tekanan dan ketakutan? Kini saatnya menuju kebebasan finansial dengan cara-cara yang sudah disusun oleh para ahli.
Dalam kehidupan yang penuh warna ini, ada saatnya kita perlu berhenti sejenak, merenung, dan merencanakan ulang masa depan. Salah satunya dengan memastikan masa pensiun bebas dari lilitan utang.
Mengutip Kompas.com, Sabtu (19/4/2025), Legowo Kusumonegoro, Advisor of WAM Indonesia, membagikan enam langkah penting untuk merdeka dari jerat utang saat usia tak lagi muda. Setiap langkah ini bukan hanya saran, tetapi juga kunci untuk menavigasi kehidupan menuju masa depan yang lebih sejahtera.
1. Siapkan Dana Pensiun Sejak Dini
Berdasarkan riset Aging Asia yang dilakukan Manulife, usia harapan hidup masyarakat Indonesia terus meningkat. Oleh karena itu, idealnya pasangan suami istri harus menyiapkan dana pensiun setidaknya untuk 25,8 tahun pengeluaran. Namun, Legowo menyarankan untuk menambah estimasi tersebut menjadi 31,8 hingga 36,8 tahun, dengan mempertimbangkan kemungkinan pasangan hidup lebih lama.
"Apakah Anda sudah punya dana simpanan sebanyak itu? Jika belum, segera siapkan. Manfaatkan gaji, THR, dan bonus Anda untuk diinvestasikan sejak sekarang," kata Legowo dalam siaran pers. Ia menambahkan bahwa semakin awal seseorang mulai menabung, semakin besar efek compounding interest yang bisa dinikmati di masa tua. Jika sudah mendekati usia pensiun dan dana belum cukup, pertimbangkan untuk tetap bekerja agar tidak perlu berutang demi memenuhi kebutuhan hidup.
2. Hindari Utang Konsumtif Sejak Usia Produktif
Salah satu penyebab utama seseorang terjebak dalam lingkaran utang adalah gaya hidup konsumtif. Utang jenis ini sering kali muncul dari penggunaan kartu kredit, kredit tanpa agunan (KTA), atau pinjaman pribadi ke teman dan keluarga. Menurut Legowo, utang konsumtif adalah beban bagi arus kas yang menggerogoti kemampuan seseorang untuk menabung dan berinvestasi.
“Tanpa disadari, utang konsumtif di masa produktif akan berdampak pada tingkat kesejahteraan Anda di masa pensiun. Jangan biarkan gaya hidup saat muda membuat Anda menderita di masa tua,” ujarnya.
3. Persiapkan Mental, Fisik, dan Finansial Menjelang Pensiun
Masa pensiun bukan hanya tentang uang, tapi juga kesiapan fisik dan mental. Menurut Legowo, penting untuk membayangkan seperti apa gaya hidup Anda kelak: apakah tinggal di kota besar atau di pedesaan?
Apakah menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum? Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu Anda merancang masa pensiun yang realistis dan nyaman.
Source | : | tribunnews.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |