Grid.ID- Banyak anak muda terjebak utang akibat gaya hidup konsumtif dan minimnya perencanaan keuangan. Padahal, langkah-langkah sederhana sejak usia muda dapat menjauhkan Anda dari bayang-bayang utang dan kejaran debt collector di masa depan.
Memiliki utang memang bisa menjadi solusi cepat untuk berbagai kebutuhan, apalagi jika utang itu bersifat produktif. Namun, jika tidak dikelola dengan bijak, utang justru menjadi beban finansial jangka panjang. Terutama bagi generasi muda, penting untuk menyadari bahwa kebebasan finansial dan hidup tanpa utang dimulai dari perencanaan sejak dini.
1. Mulai dari Perencanaan Keuangan yang Matang
Mengutip Kompas.com, Sabtu (19/4/2025), langkah pertama agar terbebas dari utang sejak muda adalah membuat perencanaan keuangan yang baik. Jika Anda ingin membeli barang secara cicilan, pastikan sudah menghitung besaran cicilan, bunga, serta durasi cicilan dengan cermat. Susun skala prioritas agar Anda bisa tahu mana cicilan atau kebutuhan yang lebih penting untuk dipenuhi terlebih dahulu.
Disiplin dalam membayar cicilan juga menjadi kunci penting. Idealnya, lunasi utang yang paling kecil lebih dulu sebelum beralih ke yang lebih besar. Ini akan memberi efek psikologis positif, membuat Anda merasa lebih mampu dan termotivasi untuk melunasi utang yang lainnya. Yang tak kalah penting, hindari menambah utang baru saat Anda sedang dalam proses pelunasan.
2. Buat Batasan Jelas dan Hindari Godaan Kartu Kredit
Jika Anda pernah terjerat dalam utang kartu kredit, langkah selanjutnya adalah membuat batasan yang tegas untuk diri sendiri. Salah satunya dengan tidak membawa kartu kredit ke mana pun Anda pergi. Cukup gunakan uang tunai atau kartu debit untuk bertransaksi.
Kebiasaan membawa kartu kredit bisa menjadi pintu masuk bagi pengeluaran impulsif. Dengan hanya membawa uang secukupnya, Anda akan cenderung berbelanja sesuai kemampuan keuangan yang ada, bukan berdasarkan keinginan sesaat. Disiplin semacam ini akan menjauhkan Anda dari siklus utang konsumtif dan risiko dikejar debt collector di masa depan.
3. Siapkan Dana Darurat Sejak Dini
Dana darurat bukan hanya untuk mereka yang sudah berkeluarga atau menjelang pensiun. Anak muda pun perlu memiliki dana darurat agar tidak terpaksa berutang saat menghadapi kondisi tak terduga seperti kecelakaan, kehilangan barang penting, atau bencana rumah tangga.
Bagi yang masih lajang, besaran dana darurat idealnya adalah tiga kali pengeluaran bulanan. Sementara bagi yang sudah berkeluarga, jumlahnya bisa mencapai enam kali pengeluaran.
Baca Juga: Terlanjur Galbay Pinjol, 5 Tips Ini Ampuh Dilakukan saat Hadapi Debt Collector yang Datang ke Rumah
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |