Grid.ID- Seiring meningkatnya kasus perselingkuhan, sebuah penelitian mengungkapkan sudut pandang baru terkait alasan banyak orang tetap mempertahankan kesetiaannya. Keputusan ini bukan disebabkan oleh minimnya kesempatan, melainkan adanya delapan faktor penting yang berhasil menghalangi dorongan untuk berselingkuh.
Mengutip Psychology Today, Senin (21/4/2025), dua peneliti, Menelaos Apostelou dan Rafaella Panayiotou, melakukan penelitian terkait alasan sebagian besar orang tidak selingkuh. Penelitian dari Universitas Nicosia, Siprus ini menjadi penting mengingat diskursus soal selingkuh lebih sering berfokus pada penyebab terjadinya perselingkuhan, bukan pada alasan mengapa banyak pasangan tetap memilih setia.
Mereka menggali lebih dalam aspek kesetiaan dalam hubungan lewat studi yang dimuat dalam jurnal Personality and Individual Differences. Mereka mewawancarai 40 pria dan wanita untuk mengidentifikasi alasan mengapa seseorang memilih untuk tidak selingkuh.
Hasilnya, mereka mendapatkan 47 alasan unik. Alasan-alasan itu kemudian dikelompokkan dalam delapan kategori utama berdasarkan penilaian dari hampir 600 responden lainnya.
Dari delapan kategori itu, alasan paling kuat yang mencegah seseorang melakukan perselingkuhan adalah kepuasan dalam hubungan. Ketika seseorang merasa diperlakukan dengan baik oleh pasangannya, tidak ingin menyakiti orang yang dicintai, atau takut merusak hubungan yang sudah terjalin, maka dorongan untuk selingkuh nyaris tidak ada.Ini menjadi fondasi utama dalam mencegah perselingkuhan.
Alasan kedua yang tak kalah kuat adalah perasaan bersalah. Banyak orang enggan selingkuh karena takut merasa malu, hidup dalam kebohongan, atau merasa telah mengkhianati kepercayaan pasangan.
Menariknya, hanya dalam dua alasan pertama ini ditemukan perbedaan signifikan antara pria dan wanita. Disebutkan, wanita lebih cenderung menahan diri dari perselingkuhan karena kepuasan dalam hubungan dan rasa bersalah.
Alasan ketiga adalah rasa takut akan balas dendam emosional dari pasangan, yakni jika pasangan membalas dengan selingkuh juga. Keempat, tidak adanya pemicu atau alasan yang cukup kuat. Beberapa orang mengaku tidak selingkuh karena tidak tergoda atau tidak ada perlakuan negatif dari pasangan yang memicu keinginan tersebut.
Alasan kelima adalah ketakutan terhadap reaksi pasangan jika ketahuan selingkuh, mulai dari kemarahan hingga kekerasan. Di posisi keenam, terdapat rasa malu sosial atau tekanan norma budaya dan agama yang melarang perselingkuhan.
Ketujuh, seseorang menolak untuk selingkuh karena takut akan konsekuensi yang merepotkan. Sebut saja seperti harus mengakui kesalahan kepada pasangan atau keluarga, hingga kekhawatiran terhadap penyakit menular seksual.
Terakhir adalah ketakutan terhadap stigma sosial dari masyarakat luas. Meskipun begitu, alasan ini dianggap paling lemah pengaruhnya.
Baca Juga: Benarkah Faktor Genetik Bisa Jadi Penyebab Selingkuh Seseorang? Ini Faktanya
Source | : | Psychology Today |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |