Laporan Wartawan Grid.ID, Christine Tesalonika
Grid.ID - Kepergian Paus Fransiskus memang meninggalkan luka yang mendalam bagi seluruh umat Katolik di dunia. Tak hanya itu, beberapa tokoh penting di Indonesia juga turut kehilangan sosok Paus Fransiskus.
Salah satunya adalah Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming yang ikut kehilangan sosok Sri Paus Fransiskus. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Gibran mengatakan bahwa dunia telah kehilangan seorang pemimpin spiritual yang lembut dan kerap menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan.
"Dunia kehilangan seorang pemimpin spiritual yang lembut, penuh kasih, dan teguh dalam menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan," tulisnya.
"Atas nama pribadi dan bangsa Indonesia, saya menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Sri Paus Fransiskus," sambungnya.
Wakil Presiden RI ini mengatakan bahwa Paus Fransiskus mewarisi masyarakat dengan membangun jembatan antaragama yang menghubungkan Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal. Tak hanya itu, Sri Paus pun kerap dikenal sebagai sosok yang memperjuangkan yang tertindas.
"Warisan beliau dalam membangun jembatan antar agama, merawat bumi, dan memperjuangkan yang tertindas akan terus hidup dalam hati umat manusia," tulis Gibran.
"Doa dan simpati dari kami bangsa Indonesia. Semoga damai menyertai beliau, dan cinta kasihnya tetap menjadi suluh bagi dunia," sambungnya.
Sementara itu, juru bicara Vatikan mengumumkan bahwa Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio menghembuskan napas terakhir pada Senin (21/4/2025) pagi sekitar pukul 07.35 waktu Vatikan di Casa Santa Marta, dekat Santo Petrus Basilika. Lalu, jenazah Paus Fransiskus disemayamkan di peti pada Senin malam sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
Dilansir Grid.ID pada Selasa (22/4/2025), Vatikan merilis sertifikat kematian Paus Fransiskus pada Senin malam waktu setempat. Dalam sertifikat kematian tersebut, disebutkan bahwa Paus Fransiskus menghembuskan napas terakhirnya di usia 88 tahun akibat penyakit stroke.
Sayangnya, stroke yang menyerang Paus Fransiskus membuat pemimpin umat Katolik dunia ini mengalami koma hingga gagal jantung 'yang tidak dapat dipulihkan'. Sebelumnya, Paus Fransiskus sendiri sempat mendapatkan perawatan intensif selama lebih dari satu bulan karena menderita infeksi polimikroba pada saluran pernapasan. (*)
Baca Juga: Kedubes Vatikan Jakarta Dibuka Umum, Warga Antusias Beri Doa untuk Paus Fransiskus
Source | : | |
Penulis | : | Christine Tesalonika |
Editor | : | Nesiana |