Grid.ID - Awal mula guru SMP di Sragen yang gunting seragam siswa yang penuh coretan. Mengaku disuruh orang tua murid.
Sebuah video yang memperlihatkan seorang guru perempuan di Sragen tengah menggunting seragam milik siswanya tengah ramai dibicarakan di media sosial. Peristiwa tersebut diduga terjadi di sebuah SMP swasta yang berada di Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Melansir dari Kompas.com, video berdurasi pendek itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @pembasmi.kehalusan.reall pada hari Senin, 21 April 2025. Dalam rekaman tersebut, tampak seorang guru memotong bagian lengan kanan serta punggung seragam siswa yang terlihat memiliki coretan atau gambar.
Sosok guru dalam video itu diketahui bernama AA, yang juga bertugas sebagai guru kesiswaan di sekolah tersebut. Dalam klarifikasinya di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen pada Selasa, 22 April 2025, AA menjelaskan bahwa seragam yang dipotong bukanlah seragam dari sekolah tempat ia mengajar, melainkan dari sekolah lama siswa bersangkutan.
"Seragam itu dari sekolah lamanya dan mengandung gambar serta tulisan tidak pantas. Gambarnya agak kurang jelas, ada geng-gengan, serta kalimat yang merendahkan perempuan. Di bagian celana juga ada tulisan kecil, dan bagian belakang baju juga," jelas AA saat memberikan klarifikasi guru Sukodono.
AA menambahkan, pemotongan dilakukan atas permintaan orang tua murid sebagai bentuk tindakan korektif terhadap pakaian yang tidak sesuai aturan.
"Yang menyuruh memotong adalah ibu dari murid tersebut. Saya hanya mendokumentasikan untuk bukti bahwa seragam sudah dipotong," katanya.
Lebih lanjut, AA mengaku telah meminta izin kepada orang tua siswa untuk mengunggah video tersebut.
"Saya tanya, boleh saya unggah? Ibunya bilang iya, dan itu ada buktinya. Screenshot percakapan juga saya print," ujarnya.
Menurut AA, aksi pemotongan seragam terjadi pada 17 Februari 2025 sesaat setelah upacara bendera. Sementara video baru dibagikan ke media sosial pada 19 April 2025 sekitar pukul 07.00 WIB. Ia menyatakan bahwa tujuannya mengunggah video adalah untuk memberi contoh kepada siswa lain agar tidak mengenakan atribut yang dilarang.
"Video itu hanya saya tujukan untuk anak-anak saya. Karena bukan hanya dia (yang ditegur), ada beberapa anak juga yang dalam penanganan guru BK," ungkapnya.
Source | : | Kompas.com,TribunJateng.com |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |