Laporan wartawan Grid.ID, Ulfa Lutfia
Grid.ID – Misa arwah untuk mengenang Paus Fransiskus digelar di Gereja Katedral Jakarta pada Kamis (24/4/2025). Prosesi ibadah dimulai pukul 18.00 WIB dan dipimpin langsung oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo.
Dalam sambutannya, Mgr. Piero Pioppo mengucapkan terima kasih kepada umat Katolik yang hadir.
“Selagi saya bersyukur kepada masing-masing dan setiap pribadi Anda semua atas kehadiran, doa, dan ucapan setulus hati bagi Paus Fransiskus dalam misa kudus ini,” ujarnya.
Ia juga mengenang sosok Paus Fransiskus sebagai seorang pemimpin besar yang telah memberikan kontribusi besar selama hidupnya.
“Saya membawa ungkapan syukur Anda kepada Allah yang telah memberikan kita seorang Paus yang besar,” lanjutnya.
Mgr. Piero tak lupa memanjatkan doa bagi jiwa Paus Fransiskus yang telah 12 tahun mengabdi sebagai pemimpin Gereja Katolik, serta berharap Paus pengganti kelak bisa menjadi gembala yang baik bagi umat.
“Saya mempersembahkan kepada Tuhan kita doa-doa permohonan Anda semua bagi jiwanya, bersama dengan ibadah Anda, agar Tuhan memberikan kita seorang Paus baru yang mencerminkan Kristus, Sang Gembala Baik,” tuturnya.
Pantauan Grid.ID menunjukkan bahwa Gereja Katedral dipadati jemaat. Pihak gereja telah menyiapkan 2.500 kursi, namun jumlah tersebut tidak mencukupi karena banyak umat hadir tanpa mendapatkan tempat duduk. Meski harus berdiri bahkan hingga ke area parkir dan taman, misa tetap berlangsung khidmat selama sekitar satu jam.
Sebelumnya, Vatikan mengumumkan bahwa Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, wafat pada Senin pagi (21/4/2025) di kediamannya, Casa Santa Marta, dekat Basilika Santo Petrus.
Baca Juga: Antusiasme Umat Katolik Hadiri Misa Arwah Paus Fransiskus, Lesehan di Halaman Gereja Katedral
Jenazah Paus disemayamkan dalam peti pada Senin malam sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Keesokan harinya, Selasa (22/4/2025), Vatikan merilis sertifikat kematian resmi yang menyatakan Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun akibat stroke yang menyebabkan koma hingga gagal jantung yang tidak dapat dipulihkan.
Sebelum wafat, beliau sempat menjalani perawatan intensif selama lebih dari satu bulan karena infeksi polimikroba pada saluran pernapasan. (*)
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ayu Wulansari K |