Grid.ID - Jenazah gitaris band Seringai, Ricky Siahaan, sudah tiba di Tanah Air, Kamis (24/4/2025) malam. Setelah diterbangkan dari Tokyo, Jepang, jenazah Ricky langsung dibawa ke rumah duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Sampai semalam, keluarga, sahabat dan penggemar band Seringai, Serigala Militia, masih memenuhi rumah duka, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pria bernama lengkap Ricardo Bisuk Juara Siahaan itu.
Jenazah Ricky Siahaan diterbangkan dari Tokyo menuju Jakarta menggunakan sebuah peti berwarna putih. Ketika dibawa masuk ke rumah duka, peti jenazah Ricky itu masih putih polos dan tertutup di bagian atasnya.
Namun, kita malam semakin larut dan banyak kerabat yang mulai berdatangan, peti mati Ricky Siahaan juga ikut berubah. Peti jenazah yang tadinya berwarna putih polos, kini terlihat agak berbeda karena ditempeli banyak stiker band-band indie Indonesia, nyaris di seluruh bagian peti.
Dilihat dari unggahan sang vokalis, Arian Arifin dalam akun media sosialnya, ia mengunggah ulang sebuah foto yang memperlihatkan peti mati Ricky Siahaan. Arian berpose bersama basis bandnya, Sammy Bramantyo dan sang penabuh drum, Edy Susanto alias Edy Khemod.
Peti yang tadinya putih polos, berubah menjadi ‘nyentrik’ karena stiker band indie yang menutupi. Terlihat dari beberapa foto yang beredar, terlihat stiker Seringai, Efek Rumah Kaca, Derai, Fugazi, Killed by Butterfly, Stepforward, Fudge, Gorilla Biscuits, Final Attack, Negatifa, Obituary dan masih banyak lagi.
Rupanya, momen menempelkan stiker band itu menjadi simbol untuk salam perpisahan rekan-rekan sesama musisi kepada Ricky Siahaan.
“What an epic farewell mas Ricky Siahaan, selalu, selalu, selamanya,” tulis pemilik akun @ayuutami yang story-nya diunggah ulang oleh Arian Arifin.
“The most rock & roll coffin in Indonesia,” tulis pemilik akun @hasiefardiansyah.
Baca Juga: Manajer Ungkap Obrolan Terakhir Ricky Siahaan dengan Personel Seringai Sebelum Meninggal Dunia
| Source | : | |
| Penulis | : | Okki Margaretha |
| Editor | : | Okki Margaretha |
