Grid.ID- Fenomena perselingkuhan di kalangan anak muda makin marak. Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa generasi Z lebih rentan tergoda untuk selingkuh dibanding generasi sebelumnya.
Kemajuan teknologi, kebiasaan digital, hingga cara pandang terhadap hubungan menjadi beberapa faktor utama di balik tren mengkhawatirkan ini. Berdasarkan survei nasional yang dilakukan oleh situs kencan DatingAdvice, sebanyak 93 persen responden dari Gen Z mengaku pernah terlibat dalam hubungan yang melibatkan selingkuh.
Mengutip Mid-Day, Sabtu (26/4/2025), angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan generasi milenial yang berada di angka 80 persen. Secara keseluruhan, tingkat perselingkuhan mencapai 83 persen, menunjukkan adanya pergeseran besar dalam perilaku generasi muda.
Salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka selingkuh di kalangan Gen Z adalah pengaruh teknologi. Era media sosial, aplikasi kencan, dan pesan instan telah menciptakan lebih banyak peluang untuk melakukan perselingkuhan.
Platform digital ini memberikan ilusi anonimitas dan jarak emosional yang memungkinkan seseorang melakukan selingkuh tanpa merasa bersalah secara langsung. Dengan mudahnya akses ke calon pasangan lain dan kemampuan untuk menjaga komunikasi secara rahasia, godaan untuk selingkuh semakin besar.
Gen Z juga dikenal sangat piawai dalam menyembunyikan jejak digital mereka. Mereka memanfaatkan teknologi seperti pesan yang menghilang, aplikasi percakapan terenkripsi, mode penyamaran di browser, serta penggunaan akun ganda untuk menyamarkan komunikasi mereka.
Pengetahuan ini membuat mereka lebih sulit untuk tertangkap. Buktinya, hanya 22,94 persen Gen Z yang ketahuan selingkuh lewat pesan teks, dibandingkan 40,2 persen dari kalangan milenial.
Namun, tidak semua Gen Z mampu menyembunyikan perselingkuhan dengan mulus. Survei yang sama mencatat bahwa 21,83 persen Gen Z akhirnya mengaku berselingkuh saat dikonfrontasi langsung oleh pasangannya. Meskipun lebih pandai menyembunyikan jejak, sebagian dari mereka memilih jujur atau tidak cukup pintar untuk berbohong dengan meyakinkan saat ditekan.
Berbeda dengan Gen Z, sebanyak 34,12 persen milenial mengaku saat dihadapkan dengan pertanyaan langsung soal selingkuh. Ini menunjukkan perbedaan dalam cara menghadapi konfrontasi antara generasi.
Milenial cenderung lebih terbuka atau merasa bersalah. Sementara Gen Z, mereka lebih terbiasa bersembunyi di balik teknologi, meski tidak sepenuhnya mampu mempertahankan kebohongan.
Data juga menunjukkan bahwa pria lebih rentan tertangkap selingkuh lewat bukti finansial, seperti tagihan hotel bintang lima atau transaksi kartu kredit yang mencurigakan. Sebanyak 16,27 persen pria ketahuan dari data keuangan, sementara hanya 8,84 persen wanita yang mengalami hal serupa. Ini bisa jadi karena pria lebih sering membuat pembelian mencolok yang memicu kecurigaan pasangan.
Baca Juga: 5 Efek Selingkuh Bagi Wanita, Hati-hati Berdampak pada Gangguan Mental
Uniknya, 18,83 persen wanita dan 15,57 persen pria pernah menemukan pasangan mereka di aplikasi kencan, dalam keadaan sama-sama berselingkuh. Fenomena ini mencerminkan ironi hubungan modern, yakni ketika dua orang yang selingkuh justru saling bertemu di platform yang sama.
Source | : | Newsweek,Mid-day.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |