Grid.ID - Peristiwa robohnya tembok penampungan air (tandon) di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 5 Darul Qiyam, Magelang, Jawa Tengah gegerkan publik. Pasalnya, insiden itu diketahui sampai merenggut korban jiwa.
Dilansir dari Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (25/4/2025) siang sekitar pukul 10.30 WIB. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Wasono menuturkan insiden tersebut terjadi saat suasana kamar mandi sedang ramai oleh santri.
"Momen itu adalah jam padat, banyak santri mengantre mandi," kata Edi dalam keterangannya, Sabtu (26/4).
Kronologi Kejadian
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala Basarnas Semarang, Budiono, kejadian bermula saat puluhan santri antre hendak mandi menjelang ibadah salat Jum'at. Saat mengantre tiba-tiba tembok penyangga tandon air sepanjang 15 meter yang berada di depan kamar mandi mendadak ambrol hingga menimpa para santri.
"Kejadian sangat cepat dan ada beberapa santri yang tidak sempat menyelamatkan diri karena ruang yang sempit berupa lorong.
Ada dari mereka yang terhimpit tembok dan tidak mampu bergerak, bahkan ada yang langsung meninggal dunia di tempat," ungkap Budiono dikutip dari TribunBanyumas.com, Minggu (27/5/2025).
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Semarang dan Yogyakarta, dengan dukungan puluhan relawan dari berbagai instansi seperti Damkar Muntilan, Sarda Jateng, PMI, TNI, Polri, serta sejumlah organisasi SAR lainnya, dikerahkan dalam upaya penyelamatan yang menegangkan.
Proses evakuasi berlangsung dalam situasi penuh tekanan. Petugas harus berpacu dengan waktu demi menyelamatkan korban yang terjebak dalam kondisi kritis.
Setelah bekerja tanpa henti selama 12 jam, tim akhirnya berhasil mengevakuasi seluruh korban pada pukul 23.30 WIB.
Kejadian itu diketahui memakan korban 29 orang santri. Dimana 4 orang di antaranya dipastikan meninggal dunia.
Source | : | Kompas.com,TribunBanyumas.com |
Penulis | : | Siti M |
Editor | : | Siti M |