"Bukan wisuda pak, kalau misal bisa wisuda itu tuh pengeluarnnya lebih sedikit abis itu dibikin tetap ada wisuda, cuman selenggarakan paling," katanya.
Belum selesai menjelaskan, Dedi Mulyadi kembali memotong.
"Bentar dulu, di negara mana sih SMP ada wisuda? saya nanya. di negara mana yang TK, SMP, SMA ada wisuda? hanya di Indonesia. Wisudah untuk siapa coba? yang kuliah," kata Dedi.
"Di kita anak TK wisuda, biaya gak? punya rumah gak? gak. Pakai bantaran sungai. SMP wisuda lagi punya rumah gak? terus kemarin ada ibu-ibu yang nangis 5,4 juta harus bayar study tour ke Bali, akhirnya ditelepon Kadisdik dan dibatalkan. Saya nanya, gubernur melakukan itu untuk siapa? " lanjutnya.
"Ya untuk rakyat semua pak," jawab Aura.
Meski begitu, Aura Cinta masih mendebat. Ia tetap bersikukuh agar wisuda diadakan kembali.
"Lebih tepatnya bukan gitu sih pak, biar adil nih ya pak semua murid biar bisa ngerasain perpisahan," katanya.
"Duit perpisahan dari siapa?" tanya Dedi.
"Terus kalau tanpa perpisahan terus sekolah jadi bubar?" kata Dedi.
"Gak, kan ada juga lulusan cuma sampai SD, SMP atau SMA. Gak juga sih pak, saya ngerasa saya ngerasa kan sudah lulus, kalau gak ada perpisahan kita tuh gak bisa kumpul bareng atau ngerasain gimana-gimana kumpul interaktif sama teman-teman," kata Aura.
Dedi Mulyadi menyoroti kegiatan wisuda di jenjang Pendidikan TK—SMA hanya memberatkan secara biaya. Pun dirinya ingin agar warganya hidup dengan layak terlebih dulu.
Baca Juga: Pulang Liburan dari Jepang, Lucky Hakim Temui Dedi Mulyadi Hari Ini
Source | : | Youtube |
Penulis | : | Pradipta R |
Editor | : | Pradipta R |