Grid.ID - Inilah empat dampak selingkuh orang tua terhadap anak. Perlu waspada karena bisa menjadi contoh yang ditiru.
Belakangan ini, media sosial diramaikan dengan fenomena perselingkuhan yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah menikah dan memiliki anak. Padahal, perselingkuhan tak hanya melukai pasangan, tetapi juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak.
Ada banyak faktor yang dapat memicu perselingkuhan, mulai dari lingkungan sekitar, hubungan yang kurang harmonis, hingga karakter individu itu sendiri. Perselingkuhan bisa mengakibatkan keretakan besar dalam hubungan kedua pasangan.
Pihak yang dikhianati bisa merasa putus asa dan kebingungan mengenai arah hubungan mereka ke depan. Sayangnya, dalam situasi seperti ini, sering kali korban tersembunyi yang tak terlihat justru diabaikan, yaitu anak-anak.
Dampak Perselingkuhan Orangtua terhadap Anak
Pengkhianatan dalam pernikahan bisa membawa pengaruh negatif terhadap kondisi psikologis anak-anak. Berikut beberapa akibat buruk dari perselingkuhan orangtua terhadap anak:
1. Anak Merasa Kehilangan Kedekatan
Perselingkuhan dapat membuat anak merasa kehilangan hubungan emosional yang selama ini mereka miliki dengan kedua orangtuanya. Bahkan bila orangtua tetap memilih bertahan dalam pernikahan, ikatan emosional yang renggang tetap dapat terasa oleh anak.
Seorang anak butuh kehadiran emosional, bukan hanya kehadiran fisik orangtuanya. Ketika salah satu orangtua memilih pergi dari rumah, anak-anak yang biasa hidup bersama kedua orangtuanya bisa merasa kesepian dan kehilangan arah.
2. Anak Menyadari Adanya Masalah
Anak-anak cukup peka dan cepat menangkap perubahan dalam hubungan orangtuanya. Karena orangtua menjadi fondasi utama kehidupan anak, adanya ketegangan dan konflik dalam rumah tangga dapat membuat anak merasa bertanggung jawab atas situasi tersebut.
Baca Juga: 10 Dampak Selingkuh terhadap Kesehatan Mental dan Fisik, Catat dan Jangan sampai Lupa!
Source | : | The Insider,calmsage.com |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |