Grid.ID- Fenomena perusahaan pinjaman online (pinjol) ilegal di Indonesia menyisakan banyak persoalan yang meresahkan masyarakat. Salah satu aspek yang kini mulai terkuak adalah praktik rekrutmen dan gaji para debt collector yang menjadi ujung tombak penagihan utang dengan cara-cara agresif.
Dari penelusuran di lapangan, terungkap bahwa para debt collector pinjol ilegal memiliki target kerja yang tinggi. Namun bayaran mereka juga tinggi, bahkan bisa melebihi upah minimum regional.
Salah satu pengakuan datang dari S, seorang ibu dua anak yang pernah bekerja sebagai debt collector di sebuah kantor pinjol ilegal di kawasan Pantai Indah Kapuk. Mengutip laporan Motorplus yang diterbitkan pada 27 Januari 2022, ia menyebut bahwa dirinya diberikan target untuk menagih utang kepada sedikitnya 100 orang setiap hari.
Target ini bukan hal yang ringan, apalagi para peminjam berasal dari berbagai daerah, tidak hanya dari Jakarta. Namun, beban kerja tersebut dianggap sebanding dengan bayaran yang diterima, yakni sekitar Rp 5 juta per bulan —angka yang berada di atas rata-rata UMR.
Tidak hanya menerima gaji pokok, S juga mengungkapkan adanya sistem bonus bagi debt collector yang mampu mencapai target tertentu. Dalam sebulan, para penagih ditargetkan untuk menagih minimal 75 persen dari total nasabah yang ditugaskan.
Jika angka itu tercapai, maka perusahaan akan memberikan bonus tambahan yang cukup menggiurkan. Namun bila target gagal dicapai, maka gaji yang diterima hanya sebatas gaji pokok tanpa tambahan apapun. Skema ini membuat banyak orang tertarik melamar pekerjaan di sektor tersebut, meskipun risikonya tinggi.
S mengaku, keputusan bekerja sebagai debt collector di pinjol ilegal ia ambil karena faktor ekonomi. Dengan dua anak yang harus dinafkahi, S merasa pekerjaan ini adalah jalan keluar tercepat untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ia menekankan bahwa tugasnya hanya sebatas “mengingatkan” nasabah agar membayar utangnya, bukan melakukan intimidasi. Namun, jika nasabah tetap tidak membayar, kasusnya akan diserahkan ke tim lanjutan yang dikenal lebih tegas.
Informasi mengenai lowongan kerja sebagai debt collector pinjol ilegal biasanya disebarkan dari mulut ke mulut atau melalui grup WhatsApp. Menurut S, proses rekrutmennya pun sangat sederhana.
Setelah dihubungi untuk wawancara, para pelamar langsung diberi pelatihan singkat dan bisa langsung bekerja hari itu juga. Para debt collector baru biasanya memulai sebagai tim “reminder” yang bertugas menghubungi peminjam menjelang jatuh tempo. Dari sana, mereka bisa naik posisi jika menunjukkan performa bagus dalam menagih.
Kendati demikian, pekerjaan sebagai debt collector di pinjol ilegal tetap menyimpan risiko hukum. S sendiri belum genap satu bulan bekerja saat akhirnya tempatnya bekerja digerebek oleh aparat Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Benarkah Joki Galbay Pinjol Bisa Buat Anda Terbebas dari Kejaran Debt Collector?
Source | : | Tribun Bisnis,Motorplus-online.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |