Grid.ID - Hari Buruh Internasional atau May Day diperingati setiap 1 Mei. Hari Buruh memiliki makna penting bagi para pekerja di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Di tanah air, Hari Buruh bukan hanya ajang unjuk rasa, tetapi juga simbol perjuangan panjang buruh untuk mendapatkan keadilan, perlindungan, dan kesejahteraan. Di Indonesia, Hari Buruh sempat tidak diperingati secara resmi sejak Orde Baru.
Namun sejak tahun 2013, pemerintah kembali menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Setiap tahunnya, ribuan buruh dari berbagai sektor turun ke jalan membawa aspirasi seperti kenaikan upah minimum, jaminan sosial, hingga perlindungan terhadap pekerja kontrak dan outsourcing.
Lantas mengapa perayaan Hari Buruh selalu diperingati pada 1 Mei? Serta bagaimana sejarah Hari Buruh? Artikel ini akan menjawab beberapa pertanyaan tersebut.
Latar belakang sejarah Hari Buruh
Melansir dari buku Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia (2020) karya Muhammad Sadi, Hari Buruh Sedunia yang diperingati setiap 1 Mei memiliki sejarah yang panjang dan akar yang kuat. Hal ini berawal dari perjuangan panjang para buruh untuk mendapatkan hak-hak dasar mereka, termasuk jam kerja yang lebih manusiawi dan upah yang lebih adil.
Berawal pada abad ke-19, buruh di Amerika Serikat bekerja dengan kondisi yang sangat buruk. Mereka dituntut bekerja selama 10 hingga 16 jam sehari.
Tak hanya itu, mereka juga mendapatkan upah yang minim tanpa jaminan keamanan. Kesulitan-kesulitan itu lah yang membut mereka berani bergerak untuk memperjuangkan hak mereka.
Puncak dari perjuangan ini terjadi pada 1 Mei 1886, 300.000 buruh di Amerika Serikat melakukan demonstrasi menuntut 80 jam kerja. Dalam beberapa hari demonstrasi ini segera direspons dengan pemogokan umum dan membuat puluhan pabrik terpaksa ditutup.
Namun, pergerakan ini berujung pada peristiwa tragis yang dikenal dengan sebutan "Kerusuhan Haymarket" pada 4 Mei 1886 di Chicago, di mana bentrokan dengan polisi menewaskan beberapa orang.
Source | : | Kompas.com,kompas.id |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |