Grid.ID- Kebakaran hutan besar-besaran melanda kawasan sekitar Yerusalem, Israel, dalam peristiwa yang disebut sebagai salah satu kebakaran terparah dalam sejarah negara tersebut. Otoritas mengumumkan penangkapan 18 orang yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran, termasuk satu pelaku yang tertangkap basah saat beraksi.
Api menyebar cepat karena angin kencang, memicu evakuasi massal dan status darurat nasional. Bagaimana kebakaran itu bisa terjadi?
Mengutip Wikipedia, Jumat (2/5/2025), kronologi kebakaran hutan Israel dimulai pada pagi hari 30 April 2025, tepat saat bangsa Israel memperingati Yom HaZikaron, hari peringatan bagi tentara yang gugur. Api pertama muncul di antara Eshtaol dan Latrun, di pinggiran barat Yerusalem.
Api pun menyebar luas dengan cepat akibat angin kencang yang mencapai kecepatan lebih dari 60 mil per jam. Otoritas setempat mengidentifikasi Neve Shalom sebagai pusat awal kobaran, sementara lima titik utama lainnya termasuk Highway 3, Canada Park, Mesilat Zion, Harel, dan Ramat Beit Shemesh.
Komandan Pemadam Kebakaran Distrik Yerusalem, Shmulik Friedman, menyatakan bahwa api bermula sekitar pukul 09.30 pagi di dekat Mesilat Zion, lalu menyebar ke arah barat sebelum kembali bergerak ke timur. Kobaran api merambat ke berbagai area penting dan mengancam kehidupan serta infrastruktur.
Jalan Tol 1 yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv tertutup asap tebal, menyebabkan pengemudi panik dan meninggalkan kendaraan mereka. Setidaknya sembilan orang berhasil diselamatkan dari dalam mobil mereka.
Bahkan tiga mobil kosong dan satu truk turut terbakar. Di sisi lain, api menjalar ke bukit dekat kota Modi'in, mendekati situs sejarah Yad La-Shiryon di Latrun, dan mengancam sebuah biara Katolik, meski belum dipastikan adanya kerusakan.
Friedman menegaskan bahwa kebakaran ini kemungkinan adalah yang terbesar dalam sejarah Israel dan masih jauh dari kata terkendali saat itu. Jewish National Fund memperkirakan sekitar 11.700 dunam lahan (2.900 hektar) hangus terbakar, termasuk hampir seluruh kawasan Canada Park.
Lebih parah lagi, sebuah pangkalan militer dilaporkan terperangkap api, membuat sejumlah tentara kesulitan menyelamatkan diri. Api juga menjalar hingga ke Petah Tikva.
Kombinasi mematikan antara suhu tinggi 36-39°C, kelembaban di bawah 10%, dan musim dingin yang minim hujan menyebabkan semak kering sangat mudah terbakar. Bahkan saat hujan ringan turun di wilayah Negev barat, intensitasnya tidak cukup untuk meredam api.
Puncaknya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan kondisi sebagai darurat nasional dan menyebut bencana ini diperparah oleh kombinasi kering ekstrem dan angin kencang. Ia memperingatkan bahwa api bisa menjalar ke pinggiran bahkan ke pusat kota Yerusalem.
Source | : | wikipedia,Indepedent.co.uk |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |