Grid.ID - Perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan, dapat menimbulkan berbagai perasaan yang tidak selalu bisa diutarakan. Bukan hanya perasaan kecewa akan pengkhianatan, namun juga dapat timbul perasaan takut yang luar biasa.
Rasa takut akibat perselingkuhan dapat disebabkan oleh berbagai alasan, mulai dari ketakutan akan hubungan kedepannya, hingga ketakutan akan pengaruh perselingkuhan terhadap anggota keluarga lainnya.
Pada pasangan yang sudah menikah dan memiliki anak, perselingkuhan bisa menimbulkan tanda tanya besar yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Tak sedikit orang tua yang khawatir akan kemungkinan menurunnya kebiasaan selingkuh pada anak, ketika salah satu orang tua terbukti melakukan perselingkuhan.
Bagi beberapa orang, pemikiran atas kemungkinan menurunnya perselingkuhan oleh anak mungkin terdengar lucu dan asing. Namun tak dapat disangkal, hal tersebut cukup menghantui beberapa orang tua yang menjadi korban perselingkuhan.
Pertanyaan-pertanyaan seperti "apakah sang anak akan menuruni kebiasaan selingkuh ibu atau ayahnya?", atau "apakah kebiasaaan selingkuh generasi keluarga dahulu dapat memengaruhi generasi setelahnya?" bisa timbul tanpa diundang.
Penelitian untuk mendapatkan jawaban mengenai hubungan antara perselingkuhan dan genetik telah banyak dilakukan. Sehingga, Grid.ID akan coba membahas informasi mengenai perselingkuhan dan genetik.
Hubungan Perselingkuhan dan Genetik
Perlu diketahui bahwa dalam tubuh manusia tidak ada yang dinamakan gen selingkuh atau cheating gene. Namun, banyak penelitian menemukan fakta menarik terhadap hubungan perselingkuhan dan genetik.
Penelitian tahun 2004 yang dipublish oleh Cambridge University berpendapat bahwa genetik memiliki andil dalam perselingkuhan. Penelitian dilakukan dengan mempelajari 1600 pasang kembar identik (memiliki 100% gen yang sama) dan non identik (memiliki 50% gen yang sama seperti kakak adik biasa).
Kecocokan didapatkan jika pasangan kembar sama-sama pernah melakukan perselingkuhan. Dalam penelitian tersebut, didapatkan kecocokan berupa 46% pada kembar identik dan 32% pada kembar biasa. Artinya, kembar identik memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk sama-sama melakukan perselingkuhan.
Baca Juga: Beginilah Cara Mengasuh Asuh Anak Agar Tidak Tumbuh Jadi Tukang Selingkuh
Penulis | : | Marsha Ayu |
Editor | : | Marsha Ayu |