Grid.ID - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali membuat gebrakan baru. Setelah memasukkan siswa nakal ke barak militer, kini Dedi Mulyadi ingin mengirimkan warga Jabar yang bermasalah ke barak TNI.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi bahkan juga berpikiran untuk mengirimkan pria 'gemulai' ke barak militer. Namun, hal itu baru dilakukan setelah adanya evaluasi pendidikan militer bagi pelajar dalam sebulan ke depan.
"SMP dan SMA sudah dimulai ya di Rindam saat ini (Jumat). Dan nanti di setiap kabupaten/kota, ada (pendidikan militer) jenjang (untuk) SMP dan SMA."
"Bahkan, saya berencana setelah SMP dan SMA ini berhasil, saya lihat sebulan ke depan ya, maka nanti (pendidikan militer) yang dewasa," katanya, dikutip dari Tribunnews.com, pada Senin (5/5/2025).
Dedi juga menjelaskan kriteria warga bermasalah yang akan dikirim ke barak TNI. Menurutnya, warga yang suka mabuk hingga dijerat tindak pidana ringan (tipiring) bisa ikut dibina ke barak TNI.
Diakui Dedi, ia tak hanya menangani kenakalan remaja tapi juga kenakalan dewasa. Oleh karena itu, ia pun memikirkan soal program tersebut.
"Yang suka nongkrong-nongkrong di pinggir jalan, mabuk-mabuk, tawuran, yang susah diproses pidananya karena tindak pidananya ringan. Walaupun ditindak pidana, malah tingkat kejahatannya naik signifikan," jelasnya.
"Jadi nanti bukan hanya kenakalan remaja saja yang saya tangani, tetapi kenakalan dewasa juga," sambung Dedi.
Selain itu, pria yang akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) juga juga bicara soal kriteria pria gemulai yang akan ikut dibina di barak militer. Menurutnya, hal itu adalah usulan dari netizen di media sosial.
Namun, mantan Bupati Purwakarta itu, mengungkapkan akan terlebih dahulu fokus pada penyempurnaan pendidikan militer bagi pelajar. Adapun, program pendidikan militer yang dicanangkan oleh Dedi ini sudah mulai digelar sejak Jumat (2/5/2025) lalu.
Baca Juga: Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer Disentil Komnas HAM, Singgung Tugas TNI
Source | : | Tribunnews.com,TribunMedan.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |