Grid.ID - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengikuti jejak Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yaitu mengirimkan pelajar yang dianggap berperilaku buruk untuk dibina di Barak TNI mulai Selasa (6/5/2025). Langkah ini diambil untuk menanggulangi maraknya aksi tawuran, perundungan, dan kenakalan remaja lainnya di kalangan pelajar.
Dikutiip Grid.id dari Kompas.com, Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin, mengungkapkan, saat ini, pihaknya masih melakukan persiapan serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk pelaksanaan pendidikan karakter di barak TNI.
"Kita tidak hanya bekerja sama atau berkoordinasi dengan TNI saja, melainkan juga bersama kepolisian, lembaga, atau organisasi anak," jelas Helmi, Minggu (4/5/2025), seperti yang dikutip Kompas.com dari Tribunjabar.
Helmi juga menjelaskan program ini bukan pendidikan militer, tetapi pendidikan karakter yang dilaksanakan di barak dengan melibatkan anggota TNI. Tujuan dari program yang dibuat oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ini sendiri adalah agar para siswa lebih disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab.
"Pendidikan karakter terhadap siswa yang masuk dalam kategori nakal tersebut bakal diluncurkan pada Selasa (6/5/2025). Para siswa tersebut nantinya akan mengikuti pembinaan selama dua pekan," tambahnya.
Untuk siswa yang akan mengikuti program pembinaan ini yaitu pelajar yang memiliki catatan atau telah melakukan kenakalan remaja. Helmi lalu menyebutkan bahwa selama program tersebut, siswa akan mendapatkan materi formal sesuai jenjangnya langsung oleh setiap guru yang bertugas di Kabupaten Cianjur.
"Nanti kita akan pilih beberapa guru SMP di Cianjur untuk mengisi materi selama para siswa di barak. Bahkan setelah mereka mengikuti program, itu, mereka akan terus pantau perkembangannya," ujar Helmi
Selanjutnya dari Bupati Cianjur yaitu Muhammad Wahyu Ferdian juga akan memasukkan siswa yang dianggap gemulai serta kecanduan game online pada pelatihan tersebut. Wahyu mengatakan, siswa yang bakal mengikuti program pembinaan di barak TNI adalah siswa yang terlibat tawuran, melawan orangtua, dan kenakalan remaja lainnya.
"Kategori siswa yang bermasalah. Apabila ada siswa terindikasi LGBT, atau gemulai dan kecanduan game online pun akan dibina. Nanti mereka akan mendapatkan pendidikan bela negara," kata Wahyu dikutip dari Tribunjabar.id
Wahyu juga menambahkan bahwa saat pembinaan para siswa akan mendapatkan pendampingan dari psikolog dan petugas kesehatan.
"Mengenai teknisnya, nanti kita koordinasi dengan instansi atau dinas terkait," tambahnya.
Source | : | kompas,Tribun Jabar |
Penulis | : | Faza Anjainah Ghautsy |
Editor | : | Irene Cynthia |