Grid.ID - Intermittent Fasting (IF) atau puasa intermiten kini menjadi tren baru dalam dunia kesehatan, terutama dalam hal penurunan berat badan secara alami. Metode ini disebut-sebut efektif membantu membakar lemak tanpa harus menghitung kalori ketat atau membatasi jenis makanan secara ekstrem.
Dikutip Grid.ID dari Nova.id, Intermitten Fasting (IF) merupakan puasa berselang di mana seseorang secara sadar atau sengaja melewatkan sarapan maupun makan malam. Selama periode puasa ini, kita makan sangat sedikit atau tidak sama sekali.
Namun, untuk minum masih diperbolehkan seperti air putih, kopi hitam, teh tanpa gula atau segala minuman dengan nol kalori. Hal ini karena kalori yang tinggi akan menghambat proses pembakaran lemak.
Dalam intermittent fasting terdapat aturan feeding window atau jam makan. Untuk polanya sendiri begitu beragam.
Salah satu pola intermittent fasting yaitu 'Eat Stop Eat' yang dipopulerkan oleh Brad Pilon. Pola ini melibatkan puasa selama 24 jam, tetapi hanya sekali atau dua kali dalam seminggu. Contoh implementasi pola ini misalnya seseorang terakhir makan pukul 19.00, maka hingga pukul 19.00 keesokan harinya orang itu tidak boleh makan sama sekali.
Pola lainnya yaitu pola 'Lean Gains' yang diperkenalkan oleh Marthin Berkhan. Pola ini mewajibkan kita untuk puasa selama enam belas jam, dan makan selama delapan jam.
Dikutip Grid.ID dari TribunBatam.id, penelitian menunjukkan bahwa berpuasa selama beberapa jam memiliki manfaat bagi kesehatan. Berdasarkan ahli diet bersertifikat, Gina Keatley, intermittent fasting bisa membuat seseorang mengalami defisit kalori sehingga berat badan akan turun.
Namun, sebelum melakukan intermittent fasting, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jika diperbolehkan, maka pilihlah pola intermittent fasting yang sesuai dengan kemampuan tubuh.
Manfaat Intermittent Fasting
Manfaat intermittent fasting selain untuk menurunkan berat badan juga bisa mengurangi lemak. Diet jenis ini juga ampuh mengurangi masalah kesehatan karena bisa meningkatkan glukosa dan sensitivitas insulin yang nantinya akan mengubah karbohidrat menjadi energi.
Bukan cuma itu, intermittent fasting juga bisa memperpanjang umur, lho. Menurut penelitian yang dilakukan pada hewan, pembatasan kalori yang kita lakukan saat intermittent fasting bisa mengurangi peradangan dalam tubuh dan meminimalisir kematian.
Baca Juga: Tips Diet Sehat Setelah Lebaran, Ikuti Pola Makan ini, Badan Dijamin Bakal Langsing
Source | : | Nova,Tribun Batam,Tribun Health |
Penulis | : | Faza Anjainah Ghautsy |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |