Grid.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi lagi-lagi mengusulkan gebrakan baru. Yakni agar pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang malas untuk turut dimasukkan ke barak militer.
Hal ini dimaskudkan Dedi Mulyadi agar pegawai Pemprov Jabar yang malas menjadi lebih produktif usai mengikuti pendidikan militer di barak. Usulan tersebut bahlan disampaikan Dedi MUlyadi saat Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) III/Siliwangi di Bandung, Jawa Barat.
"Pegawai kirimin ke sini, pegawai Pemprov yang malas-malas, tidak produktif, sering bolos, ikut pendidikan di sini," ungkap Dedi Mulyadi dikutip Grid.ID dari YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL Rabu, (7/5/2025).
Tak berhenti sampai di situ, Dedi Mulyadi ternyata juga mengusulkan warga dewasa yang melakukan pelanggaran sosial (berbuat onar) untuk dikirim pula ke barak militer. Pasalnya, Dedi melihat banyak orang dewasa yang melakukan hal negatif.
Yakni seperti mabuk-mabukan, meninggalkan istri, tidak bertanggung jawab dengan anak, dan lain sebagainya. Itulah sebabnya, Dedi mengusulkan agar orang dewasa juga ikut dikirim ke barak militer.
"Setelah ini saya akan menyasar kepada orang dewasa. Untuk orang dewasa yang kerjaannya mabuk tiap hari, meninggalkan istri tak bisa dipidana.
Bertengkar di rumah tak bisa dipidana, orang yang gak pernah balik ke rumah meninggalkan tanggung jawab terhadap anak, kan itu gak bisa dipidana, terus kan gak semua hal bisa dipidana," beber Dedi Mulyadi dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Rabu (7/5/2025).
Dedi Mulyadi juga menyoroti warga dewasa yang bermasalah untuk diserahkan ke Kodam III Siliwangi untuk mendapatkan pembinaan, pendidikan bela negara, dan pelatihan kerja.
"Maka saya memilih ketika ada orang kerjanya bikin rusuh di sebuah daerah, mabuk aja, atau bergenggeng di jalan, nanti dijaring dan diserahkan ke Kodam III Siliwangi untuk dididik," imbuh Dedi Mulyadi.
Tak berhenti sampai di situ, nantinya warga orang dewasa yang bermasalah itu juga bakal diberikan pelatihan keahlian. Seperti keahlian di bidang pertanian, peternakan, hingga pertukangan.
"Nanti selama pendidikan di sini ada spesialis pertanian, peternakan, perikanan, dan pertukangan," kata Dedi Mulyadi.