Grid.ID- Semakin lama, aksi intimidatif debt collector semakin meresahkan. Terbaru, viral video aksi tak beradab seorang pria yang diduga debt collector menyiram lurah dengan air di Gunungkidul. Peristiwa ini bukan hanya memantik amarah publik, tetapi juga mengingatkan akan beratnya azab debt collector yang zalim dalam perspektif Islam.
Dalam video yang beredar, seorang pria berseragam lurah, disiram seember air oleh seorang debt collector. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @gunungkidul.update pada Sabtu (19/4/2025) dan langsung memancing perhatian warganet. Kejadian memalukan itu disebut berlangsung di sebuah warung di wilayah Legundi, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, pada Maret 2025.
Dikutip dari Tribunnews.com, korban dalam video tersebut adalah Sabiyo, Lurah Krambilsawit. Ia tampak hanya bisa menahan diri saat dipermalukan di depan umum.
Menurut penuturannya, ia memang belum melaporkan insiden itu saat bulan Ramadan, demi menjaga suasana khidmat dan menahan emosi. Namun, setelah berkonsultasi dengan Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntaraningsih, Sabiyo memutuskan akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
"Saya menahan emosi makanya tidak melaporkan karena kondisi bulan puasa. Melapor ini karena diviralkan banyak warga yang tahu dan instansi terkait mendukung saya," ujarnya. Meski demikian, ia enggan membeberkan rincian utangnya dan keterlibatannya dengan debt collector tersebut.
Dalam Islam, tindakan seperti yang dilakukan debt collector terhadap lurah Sabiyo dikategorikan sebagai perbuatan zalim yang berat konsekuensinya. Zalim bukan sekadar berbuat aniaya fisik, tapi juga mencakup tindakan merendahkan, mempermalukan, dan melampaui batas kemanusiaan.
Dalam QS. Ali Imran ayat 192, Allah Swt telah memperingatkan keras bahwa orang-orang zalim akan mendapat azab yang sangat pedih. Menurut anggota Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah, Imran Baehaqi, setidaknya ada lima bentuk azab debt collector atau siapa pun yang berbuat zalim kepada sesama manusia.
Mengutip Muhammadiyah.co.id, Rabu (7/5/2025), pertama adalah orang zalim akan mendapat azab besar dari Allah Swt, sebagaimana tercantum dalam QS. Al-Furqan ayat 19: “Barangsiapa yang berbuat zalim, niscaya akan merasakan azab yang sangat besar.”
Kedua, mereka akan dijauhkan dari rahmat dan kenikmatan Allah, baik di dunia maupun akhirat. Dalam QS. Ghafir ayat 52 ditegaskan, “(Yaitu) hari ketika permintaan maaf tidak berguna bagi orang-orang zalim dan mereka mendapat laknat dan tempat tinggal yang buruk.”
Ketiga, doa orang yang dizalimi sangat berbahaya, karena langsung menembus langit. Rasulullah Saw bersabda, “Berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keempat, pelaku kezaliman akan bangkrut di akhirat jika tidak meminta maaf atau bertobat. Dalam hadits riwayat Al-Bukhari, Nabi Muhammad Saw bersabda, “Siapa yang pernah berbuat aniaya terhadap kehormatan saudaranya atau sesuatu apapun hendaklah dia meminta kehalalannya (maaf) pada hari ini (di dunia), sebelum datang hari yang ketika itu tidak bermanfaat dinar dan dirham.”
Baca Juga: 7 Doa Agar Terhindar dari Godaan Berutang ke Pinjol dan Sikap Kasar Debt Collector
Source | : | Tribunnews.com,muhammadiyah.or.id |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Ayu Wulansari K |