Pihak TNI pun kini tengah mendalami insiden ledakan amunisi di Garut tersebut. Saat ini, lokasi pemusnahan bom sedang disterilkan sampai aman bagi warga.
"Lokasi disterilkan petugas khawatir masih ada beberapa bahan bahaya yang perlu diamankan. Soal penyebabnya masih dilakukan penyidikan oleh TNI AD, termasuk korban sipil," kata Wahyu.
Keluarga Serahkan Barang Korban
Hingga kini proses identifikasi jenazah korban ledakan amunisi di Garut terus berjalan di RSUD Pameungpeuk. Menurut Kompas.com, sebanyak sembilan korban berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
Kepala Seksi Sistem Informasi Manajemen RSUD Pameungpeuk, Yani Suryani, dari total 13 korban tewas, identitas empat anggota TNI dan lima warga sipil telah berhasil diketahui. Walau begitu, jenazah para korban tewas belum ada yang diserahkan kepada pihak keluarga karena masih harus diperiksa oleh tim DVI.
Untuk mempercepat proses identifikasi korban ledakan amunisi di Garut, pihak rumah sakit dan tim DVI meminta keluarga menyerahkan sejumlah barang pribadi. Barang-barang tersebut digunakan sebagai penunjang dalam mencocokkan identitas korban dengan data pembanding.
"Itu semua kami minta untuk memudahkan proses identifikasi," ungkap Yani.
Ia menuturkan saat ini keluarga korban diminta mengumpulkan data-data penunjang identitas seperti ijazah, foto korban, sikat gigi, hingga baju. (*)
Baca Juga: Kronologi Ledakan Balon Udara di Tulungagung, 7 Anak Diamankan Polisi
Source | : | Kompas.com,tribunnews,KompasTV |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |