Stres akibat pengkhianatan bisa berdampak pada kondisi fisik: mual, sulit tidur, gemetar, susah konsentrasi, atau gangguan makan. Setelah masa syok berlalu, cobalah untuk melakukan rutinitas sehat.
Mulailah dengan makan bergizi, tidur cukup, olahraga, minum air, dan lakukan aktivitas yang menyenangkan. Jangan sampai kamu jatuh sakit karena terlalu larut dalam perasaan stres.
4. Jangan Saling Menyalahkan
Dalam menghadapi pasangan yang selingkuh, penting untuk tidak menyalahkan diri sendiri, pasangan, atau pihak ketiga. Menyalahkan tidak akan memperbaiki keadaan.
Hindari peran sebagai korban atau terjebak dalam rasa kasihan pada diri sendiri. Fokuskan energi kamu untuk bangkit dan membuat keputusan terbaik.
5. Jauhkan Anak dari Masalah Ini
Jika kamu sudah memiliki anak, penting untuk menjaga mereka dari konflik orangtua. Sebab, mengungkapkan detail perselingkuhan bisa membingungkan dan menyakiti mereka.
Biarkan anak merasa aman dan tidak terbebani oleh keputusan yang harus diambil orangtuanya. Cobalah untuk bijak dalam memberi tahu anak tentang situasi yang terjadi di antara orangtua.
6. Persiapkan Hal-Hal Praktis
Tak jarang, perselingkuhan berujung pada perpisahan. Jika itu terjadi, pikirkan soal tempat tinggal, keuangan, dan jika punya anak, urusan hak asuh.
Kamu juga sebaiknya mempertimbangkan pemeriksaan kesehatan, termasuk tes infeksi menular seksual (IMS), baik untuk dirimu maupun pasangan.
Baca Juga: Catat! Ini 5 Ciri-ciri Cowok Red Flag Akut, Termasuk Selingkuh Berulang Kali
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ayu Wulansari K |