Grid.ID - Lokasi siraman Luna Maya dan Maxime Bouttier pada 6 Mei 2025 lalu, berlokasi di The Ubud Village. Tak terasa, sudah sepekan yang lalu acara siraman sakral itu berlangsung di lokasi yang ternyata punya sejarah di keluarga.
Luna Maya dan Maxime Bouttier menggelar serangkaian acara menjelang akad nikah mereka pada 7 Mei 2025 lalu. Satu hari sebelum acara akad nikah, Luna Maya dan Maxime menggelar acara siraman yang berlokasi di sebuah resor cantik di tengah Ubud, the heart of Bali.
Rupanya, lokasi siraman Luna Maya dan Maxime Bouttier itu digelar di The Ubud Village yang berlokasi di jantung Ubud, tepatnya di jalan Nyuh Kuning, Pengosekan, Gianyar, Bali. Meski terlihat sangat privat, ternyata The Ubud Village memiliki aksesibilitas yang amat baik dengan berbagai daya tarik turis, seperti galeri seni, Pasar Seni Ubud dan juga Monkey Forest.
Ketika ditayangkan secara live melalui saluran YouTube TS Media, lokasi siraman Luna Maya dan Maxime Bouttier terlihat memiliki lanskap yang amat cantik. Bentang alam berupa persawahan khas Ubud yang asri, lengkap dengan pohon palem yang tersebar di seluruh area.
Rupanya, The Ubud Village tak cuma indah dan memanjakan visual, tapi juga sarat akan sejarah, terutama di keluarga besar Luna Maya. Baru terungkap, ternyata The Ubud Village milik keluarga kakak ipar Luna Maya, Feby Jabrik.
Sepekan setelah acara sakral itu berlangsung, Febi membeberkan cerita mengenai lokasi siraman Luna Maya dan Maxime. Resor yang menggabungkan konsep desain tradisional dan modern itu berdiri cantik tanpa benturan yang berarti.
“Upacara siraman untuk @lunamaya & @bouttier_maxime berlangsung di tempat suci keluarga kami di @theubudvillage - warisan hidup yang dibangun oleh mendiang ayah saya,” tulis Feby Jabrik dalam akun media sosialnya seperti dikutip oleh Grid.ID, Selasa (13/5/2025).
Menurut Feby, mendiang ayahnya memiliki mimpi yang besar ketika dulu mendirikan The Ubud Village. Tak hanya sekadar menjadi tempat singgah sementara, melainkan sebagai tempat untuk memperkenalkan dan memberi pemahaman pendatang mengenai tradisi lokal.
“Dipandu oleh visinya untuk menghormati semangat keramahtamahan Bali, tempat tersebut diciptakan untuk mencerminkan jiwa Bali: dikelilingi oleh alam, dijalin dengan sawah mini dan dibentuk dengan cermat melalui sistem banjar,” tulis Feby.
“Mimpinya adalah untuk menawarkan tempat di mana esensi Bali dapat dirasakan, bukan hanya dilihat,” tambahnya.
Baca Juga: Tipi Jabrik Bongkar Panggilan Sayangnya pada Luna Maya
Source | : | |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |