"Yang paling sedih itu umi dan bapak itu kalau ternyata tidak bisa membelikan baju baru bagi anak-anaknya," kata Dedi.
"Itu kesedihan, sehingga kita harus memakai baju lebaran tahun lalu, tetapi itu tidak menjadi halangan untuk berbahagia," sambung dia.
Masa lalu Dedi Mulyadi semasa kecil sungguh bikin nelangsa lantaran hidup melarat dan tak bisa membeli baju lebaran. Meski begitu, Dedi mengaku ingat betul bahwa ketika Lebaran tiba, dia lari ke warung untuk jajan minuman mewah pada zamannya.
Minuman itu Dedi sebut sebagai Limun, semacam softdrink uap.
"Dan yang paling menarik lagi kalau saya tamat puasa itu lari ke warung Mak Iyok, saya minum limun, itu adalah minuman paling mewah zaman itu," kata Dedi.
Minuman limun yang disebut Dedi kini dikenal sebagai salah satu minuman legendaris di Indonesia. Mengutip dari Kompas TV, limun telah ada sejak era kolonial Belanda.
Sebelum munculnya berbagai minuman bersoda modern seperti sekarang, limun menjadi favorit masyarakat Indonesia. Salah satu pabrik limun yang masih beroperasi hingga kini berada di Pekalongan, Jawa Tengah, dan telah memproduksi sejak tahun 1920-an. (*)
Source | : | Instagram,Kompas TV |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |