Usai Grup Facebook Fantasi Sedarah viral di media sosial, ahli mengingatkan Bahaya pernikahan sedarah. Melansir dari Kompas.com, hubungan seksual antara anggota keluarga dekat yang menyebabkan kehamilan dapat membawa dampak serius bagi bayi yang dilahirkan.
Salah satu risiko utama dari hubungan inses adalah meningkatnya kemungkinan munculnya gangguan genetik. Hal ini berkaitan dengan pewarisan gen dari orang tua kepada anak. Setiap anak menerima satu salinan gen dari masing-masing orang tuanya.
Dalam kondisi normal, gen yang mengatur berbagai sistem tubuh seperti sistem kekebalan diwariskan dari kedua orang tua, dengan gen berbahaya umumnya ditutupi oleh gen dominan yang sehat. Akibatnya, seseorang bisa tetap sehat meskipun membawa gen cacat yang sifatnya resesif.
Namun, jika seorang perempuan mengandung akibat hubungan inses, gen-gen yang sama dan sifatnya resesif dari kedua orang tua kemungkinan besar akan bersatu dan menjadi dominan dalam diri anak mereka. Inilah yang memicu terjadinya kecacatan sejak lahir. Beberapa kelainan bawaan yang mungkin terjadi antara lain:
1. Penurunan IQ. Anak dari hubungan sedarah cenderung mengalami penurunan kemampuan kognitif, dan dalam kasus tertentu, dapat menunjukkan gejala keterlambatan perkembangan.
2. Fibrosis kistik. Penyakit serius ini memengaruhi organ yang memproduksi lendir, keringat, serta cairan pencernaan. Kondisi ini menyebabkan cairan tubuh menjadi lebih kental dan lengket sehingga menghambat fungsi saluran-saluran dalam tubuh.
3. Lahir prematur. Bayi dari hubungan inses lebih rentan lahir sebelum waktunya dan memiliki berat badan yang rendah. Mereka juga sering mengalami gangguan bentuk fisik.
4. Bibir sumbing. Kelainan ini merupakan salah satu cacat lahir umum yang dapat timbul akibat faktor genetik dari kedua orang tua. Anak dengan kondisi ini biasanya mengalami kesulitan dalam berbicara maupun makan.
5. Kelainan jantung. Cacat atau gangguan pada jantung merupakan salah satu dampak serius dari inses. Anak yang bertahan hidup dengan kondisi ini sering mengalami gangguan jantung kronis dan memiliki harapan hidup yang lebih pendek.
6. Kematian neonatal. Dalam beberapa kasus, gen resesif yang diturunkan dari kedua orang tua dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan atau meninggal tak lama setelah dilahirkan.
Walaupun tidak semua perubahan genetik akibat inses bersifat fatal, namun banyak di antaranya bisa menyebabkan gangguan kesehatan seumur hidup. (*)
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |