Grid.ID - Atalarik Syach dibebankan dana sebesar Rp850 juta atas sengketa lahan yang dihadapinya. Beruntung, Atalarik Syach diselamatkan mantan suami Wulan Guritno dalam menghadapi kasus sengketa tanah.
Atalarik Syach sedikit bisa bernapas lega atas kasus sengketa lahan yang dihadapinya. Pembongkaran rumah mantan suami Tsania Marwa itu tak dilanjutkan.
Sayangnya, Atalarik Syach tak serta merta terlepas dari permasalahan sengketa lahan tersebut. Ayah 2 anak itu dibebankan uang sebesar Rp850 juta atas lahan yang ingin diambil alihnya.
Beruntung, Atalarik Syach tak sendiri dalam menghadapi permasalahan ini. Atalarik Syach diselamatkan mantan suami Wulan Guritno, Attila Syach.
Attila Syach yang merupakan adik kandung Atalarik Syach menyanggupi untuk membantu sang kakak melunasi uang sengketa lahan yang dibebankan. Menurut Attila Syach hal itu dia lakukan sebagai bentuk dukungan terhadap sang kakak.
"Wah itu lumrah ya, kita bersaudara kan juga dekat. Usia juga udah pada tua-tua kan daripada mesti pindah-pindah lagi segala macam, ya kita bela saudara lah. Itu aja sih sebenarnya," ujar Attila Syach di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (16/5/2025).
Terkait pembayaran dana sengketa, Atalarik Syach dan pihak lawan menyetujui transaksi awal di angka Rp300 juta. Sementara itu, sisa dari nominal yang dibebankan terhadap Atalarik Syach yaitu Rp850 juta akan dibayar dalam tempo 3 bulan.
"Iya itu wajar karena kita kalau jual beli itu pasti ada terminnya atau istilahnya cicilan. Ya memang ada (DP) 300 juta," ujar Attila Syach.
Attila Syach memastikan bahwa sang kakak akan bertanggungjawab sesuai kesepakatan yang dibuat bersama pihak lawan. Terlebih, dalam permasalahan ini, Attia Syach kini mengambil peran untuk menyelamatkan mantan suami Tsania Marwa tersebut.
"Kita akan berusaha bertanggung jawab karena juga saya mengambil langkah ini untuk saya dan saudara, saya saling bantu aja," lanjutnya.
Attila Syach berharap dengan diambilnya kesepakatan tersebut, maka persoalan sengketa tanah yang dialami Atalarik Syach akan selesai. Dia juga mengaku lelah dengan konflik sengketa tanah yang dihadapi kakak tertuanya sejak 10 tahun lalu.
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Ayu Wulansari K |