Grid.ID - Atalarik Syach dibebankan Rp850 juta untuk ‘menebus’ tanah yang masih bersengketa. Hal ini menjadi jalan pembongkaran rumah Atalarik Syach tak dilanjutkan.
Atalarik Syach mengikhlaskan bahwa rumah yang sudah dia miliki sejak 2000 itu berdiri di atas objek sengketa. Atalarik Syach pun kini mencicil Rp850 juta sebagai dana yang dibebankan untuk ‘menebus’ tanah sengketa itu.
“Nggak apa-apa, saya ikhlas rumah dikit-dikit dicicil,” ujar Atalarik Syach di kawasan Cibinong, Jawa Barat, Jumat (16/5/2025).
Atalarik Syach juga mulai mengikhlaskan apabila rumah ini nantinya tak lagi menjadi miliknya. Akan tetapi, berat baginya apabila dilakukan pembongkaran rumah Atalarik Syach.
“Kalau memang ini nggak jadi milik saya lagi, nggak tahu nanti rezekinya bagaimana,” ujarnya.
“Hal yang penting saya, yang penting rumahnya aman, nggak ke mana-mana,” katanya.
Menurut mantan suami Tsania Marwa, yang terpenting dia dan anak-anaknya masih dapat tinggal di rumah tersebut. Meskipun status mereka kini masih menumpang.
“Saya masih bisa numpang tidur di rumah ini, anak-anak saya bisa numpang tidur,” katanya.
Atalarik Syach tak sendiri. Dalam menghadapi kasus ini, duda dua anak itu mendapat bantuan dari mantan suami Wulan Guritno, Attila Syach yang juga adik kandungnya.
“Akhirnya ada yang mau bantu saya. Ya udah,” katanya.
Attila Syach ikut membantu Atalarik Syach dalam membayarkan dana yang dibebankan atas masalah tanah sengketa itu. Adik kandung Atalarik Syach memikirkan nasib sang kakak beserta dua keponakannya.
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Ayu Wulansari K |