Grid.ID- Kronologi Rumah Sakit Indonesia di Gaza diserang Israel kini tengah menjadi topik pemberitaan panas. Bagaimana tidak, ketika dunia menaruh perhatian pada upaya gencatan senjata yang belum juga membuahkan hasil di Gaza, situasi kemanusiaan di lapangan justru semakin memburuk.
Bahkan sistem layanan kesehatan di Gaza kini berada di ambang kehancuran total. Di tengah kekurangan obat, bahan bakar, dan tenaga medis, rumah sakit—tempat terakhir warga sipil berharap mendapat pertolongan—justru menjadi target langsung serangan militer Israel.
Salah satu serangan paling memilukan terjadi terhadap Rumah Sakit Indonesia, fasilitas kesehatan utama terakhir yang masih bertahan di Gaza utara. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Beginilah kronologi Rumah Sakit Indonesia di Gaza diserang Israel.
Kronologi
Pada Minggu malam waktu setempat, rumah sakit yang berlokasi di Beit Lahiya, Gaza utara, menjadi sasaran langsung serangan drone dan artileri Israel. Serangan ini terjadi bersamaan dengan ofensif darat yang terus digencarkan pasukan Israel di wilayah utara dan selatan Gaza.
Staf medis di Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, mengatakan kepada BBC sekitar pukul 21:40 waktu setempat (20:40 GMT) bahwa tank-tank IDF berhenti di luar dan menembaki rumah sakit. Sebanyak 55 orang, termasuk 4 dokter dan 8 perawat, pun terjebak di dalam tanpa akses evakuasi.
Menurut pernyataan resmi dari Direktur Rumah Sakit Indonesia, Dr. Marwan al-Sultan, unit perawatan intensif di rumah sakitnya ikut menjadi target tembakan. "Ada penargetan langsung ke rumah sakit termasuk unit perawatan intensif," kata direktur Rumah Sakit Indonesia, Dr. Marwan al-Sultan, dikutip dari Al Jazeera, Senin (19/5/2025).
Tenaga medis mengatakan kepada BBC bahwa tidak ada perintah evakuasi atau peringatan yang dikeluarkan sebelum serangan. Juga, tidak ada sasaran militer di Rumah Sakit Indonesia.
Sekitar 50 menit kemudian, staf mengatakan IDF telah meninggalkan sekitar rumah sakit. IDF mengatakan pasukannya sedang memerangi "situs infrastruktur teroris" di Gaza utara, termasuk area yang berdekatan dengan Rumah Sakit Indonesia.
Kementerian Kesehatan Gaza menegaskan bahwa pasukan Israel telah mengepung fasilitas tersebut dan memutus akses masuk bagi pasien dan staf medis, yang secara efektif memaksa rumah sakit berhenti beroperasi. Mohammed Salha, direktur rumah sakit swasta al-Awda di Gaza utara, mengatakan penutupan Rumah Sakit Indonesia akan membuat rumah sakitnya kesulitan beroperasi. Dia mengatakan al-Awda bergantung pada Rumah Sakit Indonesia untuk persediaan oksigen dan unit perawatan intensifnya.
Kronologi ini memperlihatkan pola berulang serangan terhadap institusi medis, di mana Rumah Sakit Indonesia sebelumnya merupakan fasilitas utama terakhir yang masih beroperasi di Gaza utara setelah Rumah Sakit Kamal Adwan dan Beit Hanoun dihentikan layanannya akibat serangan udara sebelumnya. Ini menandai momen penting dalam kronologi kehancuran sistem kesehatan Gaza, di mana semua rumah sakit umum di wilayah utara kini resmi tidak lagi berfungsi.
Serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia menambah daftar panjang fasilitas medis yang menjadi sasaran, termasuk Rumah Sakit al-Shifa, al-Ahli, al-Awda, serta pusat medis lain di Gaza tengah dan selatan seperti Rumah Sakit Al-Aqsa dan Kompleks Medis Nasser di Khan Younis. Serangan terbaru bahkan menghantam Rumah Sakit Gaza Eropa, satu-satunya tempat perawatan kanker di Gaza, dan menewaskan sedikitnya 16 orang.
Source | : | Al Jazeera,BBC |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Irene Cynthia |