Grid.ID - Artis Tya Ariestya bersiap menunaikan ibadah haji untuk pertama kalinya. Rencananya, Tya akan berangkat bersama suaminya, Irfan Ratinggang, pada 30 Mei mendatang.
Keinginan untuk menunaikan ibadah haji memang menjadi impiannya dan suami sejak lama. Namun, perempuan 39 tahun ini baru bisa merealisasikannya dalam waktu dekat.
"Kalau rencananya (berangkat haji) sih baru ya, baru satu tahun cuma memang kepenginnya udah lama ya makanya yang namanya haji atau umrah itu kan undangan, belum tentu yang mampu itu mendapatkan undangan, secara finansial, secara hati," kata Tya di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Tya menyadari bahwa berhaji bukan hanya soal kesiapan materi, tapi juga kesiapan hati. Maka dari itu, ia dan sang suami melakukan berbagai persiapan, mulai dari mengikuti manasik hingga menjaga kebugaran fisik.
"Persiapannya pasti selain manasik ya banyak-banyak mempersiapkan hati terus juga karena ini ibadah fisik juga itu juga aku sama suami udah kayak olahraganya juga dirutinkan, mudah-mudahan sehat, lebih ke situ juga sih," jelasnya.
Menjelang keberangkatannya ke Tanah Suci, Tya juga mengaku memperbanyak doa dan istighfar. Dia berharap segala sesuatunya nanti akan dilancarkan.
"Kita masih banyak-banyak berdoa terus udah gitu banyak-banyak istighfar, mudah-mudahan dilancarkan semuanya," ujar Tya.
Meski ini adalah pengalaman pertamanya, Tya mengaku belum menemukan kendala berarti. Namun, ibu dua anak ini tetap berserah diri dan berharap segala proses ibadah hajinya berjalan lancar.
"Sampai saat ini alhamdulillah masyaallah tabarakallah itu semuanya dilancarkan sekali ya mudah-mudahan ke sananya. Karena kan aku ini baru pertama kali berangkat haji jadi aku nggak tahu yang sebenarnya bagian-bagian part part yang susahnya yang mana," ungkapnya.
Selain itu, Tya juga menekankan pentingnya kesiapan mental dan spiritual dalam menghadapi ibadah haji yang penuh tantangan. Tapi lagi-lagi, mantan atlet taekwondo ini hanya bisa berusaha yang terbaik dan berserah diri.
"Ya sebenarnya kalau kesiapan mental itu kan manusia ya, manusia kan tempatnya salah dan tempatnya doa, tempatnya kurang nggak akan ada mental yang 100% siap tapi kita lebih ke selain ikhtiar, kita lebih ke tawakal aja gitu," pungkasnya. (*)
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |