Grid.ID - Dedi Mulyadi kini menjadi target buzzer sampai diduga ada sosok berpengaruh di balik aksinya sang Gubernur Jabar tersebut.
Dedi Mulyadi kini sedang menjadi perbincangan. Bagaimana tidak, kebijakan sang Gubernur Jawa Barat itu sering kali menimbulkan kontroversi di kalangan publik.
Kebijakan kontroversi Dedi Mulyadi yakni mengirim siswa nakal ke barak militer. Sang Gubernur Jawa Barat sampai dilaporkan ke Komnas HAM.
Beberapa waktu terakhir, Dedi Mulyadi sempat mengungkap adanya dugaan bahwa dirinya terus-menerus dibayangi oleh serangan dari buzzer. Akibat unggahan para buzzer tersebut, Dedi pun mendapat julukan baru, yaitu "Mulyono Jilid 2".
Gubernur Jawa Barat itu mengaku menemukan sejumlah hal mencurigakan terkait kondisi ini. Menurut hasil penelusurannya, label yang disematkan kepadanya berasal dari pihak-pihak yang merasa terganggu dengan kinerjanya selama ini.
Kini, Dedi Mulyadi sering kali menghadapi kritik hingga komentar miring. Padahal, banyak dari kegiatannya justru berdampak positif dan membawa perubahan bagi warga Jawa Barat.
Terkait julukan baru yang diberikan kepadanya, Dedi Mulyadi menanggapinya dengan tenang. Ia menganggap sebutan itu datang dari mereka yang terus memantau setiap gerak-geriknya.
"Setelah bisa melewati masa-masa sulit, menyelamatkan anak remaja di Jawa Barat dari berbagai problem kriminal yang dialaminya melalui pendidikan disiplin di Barak Militer, kini berbagai pihak mulai mengepung kembali," ucap Dedi Mulyadi dikutip dari Instagram @dedimulyadi71.
"Dengan berbagai stigma, sebagai Gubernur Konten, Mulyono Jilid II, Gubernur Pencitraan dan berbagai tayangan lainnya, yang sengaja dibuat dengan tujuan cuma satu, karena mereka sangat memperihatikan saya," imbuhnya.
Mantan Bupati Purwakarta ini meyakini bahwa sebutan-sebutan tersebut berasal dari para buzzer dan warganet yang digerakkan oleh pihak tertentu. Namun, Dedi tidak secara terbuka menyebut siapa sosok di balik gerakan itu.
Ia juga menyampaikan bahwa komentar dan opini negatif tentang dirinya banyak datang dari warganet di luar wilayah Jawa Barat. Menurutnya, mereka adalah buzzer yang memang sengaja menciptakan persepsi buruk terhadap dirinya.
Source | : | |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |