Grid.ID - Praktik bisnis aborsi ilegal di Makassar membuat publik gempar. Praktik ini dilakukan oleh oknum perawat ASN di sebuah Puskesmas.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulawesi Selatan berhasil mengungkap praktik aborsi ilegal yang dilakukan oleh seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kota Makassar. Pelaku adalah laki-laki berinisial SA (44), yang diketahui bekerja sebagai perawat di salah satu puskesmas di wilayah tersebut.
SA ditangkap oleh tim Resmob Ditreskrimum di sebuah penginapan yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Makassar pada Minggu (25/5/2025). Penangkapan ini menjadi bagian dari upaya penegakan hukum terhadap praktik aborsi ilegal yang meresahkan masyarakat.
Kepala Unit 1 Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel, Ipda Dendi Eriyan, menjelaskan bahwa selain SA, pihaknya juga mengamankan dua orang wanita, yakni RA dan CI, yang terlibat dalam bisnis aborsi ilegal di Makassar tersebut. Salah satu di antaranya adalah pasien yang menggunakan jasa aborsi SA.
"Kami mengamankan terduga pelaku yang melaksanakan praktik aborsi dengan laki-laki inisial SA, pekerjaannya adalah ASN dari salah satu puskesmas yang ada di Makassar," kata Dendi, dikutip dari Kompas.com, Senin (26/5/2025).
CI, menurut keterangan polisi, adalah seorang mahasiswi program pascasarjana (S2) di salah satu universitas negeri di Makassar. Ia diduga telah melakukan aborsi pada kehamilannya yang baru berusia satu bulan.
Aborsi tersebut dilakukan pada Selasa (20/5/2025), dengan bantuan SA. Sementara RA diketahui sebagai teman CI yang berperan menghubungkannya dengan SA.
"Jadi wanita inisial CI dengan terduga pelaku laki-laki inisial SA ini dihubungkan oleh terduga pelaku inisial RA, yang mana RA ini adalah temannya inisial CI," ungkapnya.
Dalam menjalankan praktik aborsi ilegalnya, SA memiliki modus operandi yang terbilang rapi. Ia mendatangi pasien secara langsung dan biasanya melaksanakan tindakan medis terlarang tersebut di kamar hotel.
Lokasi hotel dipilih untuk menghindari kecurigaan dan memberikan kesan seolah-olah pertemuan berlangsung secara pribadi.
"Modusnya adalah terduga pelaku ini melakukan praktik aborsi, dia yang mendatangi calon customernya, biasa di hotel begitu," jelas Dendi.
Source | : | Kompas.com,Tribunbali.com |
Penulis | : | Ayu Wulansari K |
Editor | : | Ayu Wulansari K |