Baca Juga: 8 Istilah Selingkuh dalam Bahasa Inggris, Punya Arti dan Konteks Berbeda!
Pengungkapan itu bisa menjadi sebuah peluang untuk memperbaiki hubungan. Perselingkuhan bisa dicegah sejak dini, hanya dengan keberanian untuk berkata jujur.
Kejujuran dalam hubungan juga berdampak besar dalam membangun kepercayaan. Semakin jujur seseorang terhadap pasangannya, semakin besar pula rasa percaya yang tumbuh.
Ini menjadi fondasi kokoh agar pasangan tidak mudah tergoda untuk selingkuh. Bahkan riset menunjukkan, pasangan yang menjunjung tinggi kejujuran cenderung memiliki tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi.
Namun, kejujuran pun perlu disampaikan dengan cara yang tepat. Gunakan kalimat yang berfokus pada perasaan sendiri, bukan menyalahkan.
Alih-alih berkata, “Kamu selalu cuek,” akan lebih baik mengatakan, “Aku merasa tidak diperhatikan ketika kamu jarang membalas pesanku.” Ungkapan seperti ini membuka ruang komunikasi, bukan pertengkaran.
Untuk menanamkan kebiasaan jujur dalam hubungan, ciptakan suasana yang aman untuk berbagi. Ketika salah satu pasangan berani terbuka, biasanya akan diikuti dengan keterbukaan dari yang lain.
Jangan jadikan kejujuran sebagai alat untuk menyakiti atau menghakimi. Pastikan tujuan dari kejujuran adalah membangun kedekatan dan keintiman.
Perselingkuhan seringkali berawal dari celah komunikasi yang dibiarkan terbuka. Namun, ketika pasangan saling berbicara dari hati ke hati, bahkan tentang hal yang memalukan atau menyakitkan sekalipun, perselingkuhan bisa dicegah.
Mencegah pasangan selingkuh bukan dengan mengekang, tetapi dengan membangun kepercayaan. Kebiasaan jujur pun bisa menjadi salah satu cara cegah pasangan selingkuh. (*)
Source | : | Psychology Today,Very Well Mind |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |